Mengenal Konji Barayak dan Tradisi Mangonji Masyarakat Kuansing

Mengenal Konji Barayak dan Tradisi Mangonji Masyarakat Kuansing
Syansuar dan Sukarmis mengonji. Dok MediacentreRiau

 

TELUK KUANTAN  - Tradisi Mangonji adalah kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh para ibu alias emak-emak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau.

Pesan yang dapat dipetik dari Tradisi Bakonji Kuansing ini adalah agar masyarakat selalu kompak dan mengedepankan semangat gotong-royong daripada individualisme. Di mana, semangat gotong-royong ini nantinya dapat menjadi pilar penting dalam memajukan Riau ke arah yang lebih baik.

Tradisi Mangonji Kuansing Riau ini biasa dibalut dengan kegiatan memasak bersama dengan suka cita, kanji barayak.

Adapun konji barayak, bubur hasil dari Tradisi Bakonji Kuansing Riau ini bertekstur kenyal yang menyerupai cendol, dengan kuah santan kental bercita rasa manis sungguh istimewa di hati masyarakat Kuansing.

Cara membuat Konji Barayak ini sangatlah mudah. Terdiri dari bahan-bahan yang sangat mudah didapat. Bahan utamanya adalah tepung beras, gula pasir, garam, air, dan santan. Bisa dilengkapi dengan kapur sirih dan daun pandan.

Selain rasa kuliner konji barayak nikmat dan penyajian yang masih tradisional dengan mangkok dari daun pisang, Tradisi Bakonji Kuansing Riau patut dipertahankan karena merupakan kekayaan budaya yang patut dilestarikan.

"Encik puan kalau ke Kuansing jangan lupa cicipi Konji Barayak, ya," ujar Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar melansir MediacentreRiau.

Gubri Syamsuar sendiri bersama mantan  Bupati Kuansing H Sukarmis dan Ketua DPRD Kuansing Dr  Adam, SH, MH sempat mengikuti langsung kegiatan Mangonji bersama induak-induak ( emak-emak ) dikecamatan Gunung Toar.  (***)

Berita Lainnya

Index