TELUK KUANTAN – Saat ini jumlah anak usia dini usia 0 sampai dengan 6 tahun di Kuansing sebanyak 35.825 orang. Sayangnya dari jumlah ini, baru 6.266 orang yang mengenyam pendidikan, baik formal maupun non formal.
Hal tersebut dibeberkan Penasehat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini ( Himpaudi ) Kuansing, Hj Juita Alfis Sukarmis saat berkunjung ke PAUD di desa Sungai Sirih Kecamatan Singingi, Kamis ( 1/11 ) pagi.
“ Dengan demikian berarti masih ada lebih kurang 29.559 anak usia dini yang belum terlayani lembaga PAUD atau sekitar 82,5 persen dari jumlah yang ada,”ujar Juita yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kuansing itu.
Sedangkan 6.266 anak usia dini yang telah mengenyam pendidikan usia dini tersebut katanya, bersekolah di 150 taman kanak-kanak diseluruh Kuansing dan 56 lembaga PAUD non formal yang ada di Kuansing.
Karena itu ujarnya, perlu mendapat perhatian semua kalangan, sebab saat ini animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga PAUD cenderung meningkat, sementara jumlah lembaga PAUD belum mencukupi.
Karena lanjut Juita, pendidikan sejak dini merupakan salah satu kunci mengatasi keterpurukan bangsa, khususnya dalam menyiapkan SDM yang handal nantinya. Berbagai penelitian bidang neurologi menunjukkan, bila anak distimulasi sejak dini maka akan ditemukan potensi yang paling baik dalam dirinya.
Sebab ujarnya anak memiliki kemampuan tak terbatas dalam belajar yang telah ada dalam dirinya untuk dapat berpikir kreatif dan dan produktif. Oleh karena itu anak memerlukan program pendidikan yang mampu membuka kapasitas tersebut melalui pembelajaran bermakna seawall mungkin.
“ Bila potensi pada diri anak tidak pernah terealisasikan, maka ituberarti anak telah kehilangan peluang dan momentum penting dalam hidupnya, dan pada giliran nya negara akan kehilangan SDM manusia terbaiknya,”pungkas Juita. ( isa )