Mengenang Setahun Wafatnya 'Sang Presiden Riau Merdeka' Prof Tabrani Rab

Mengenang Setahun Wafatnya 'Sang Presiden Riau Merdeka' Prof Tabrani Rab
Tabrani Rab

PEKANBARU  - Tiga agenda dilaksanakan mengenang satu tahun meninggalnya Prof Tabrani, Sabtu (30/9/2023), di menara Dang Merdu BRK Syariah, Kota Pekanbaru.

Adapun tiga agenda rangkaian acara yang digelar yakni “Diskusi Membaca Tabrani”, “Parade Puisi tentang Tabrani”, dan “Ziarah Makam”.

Ketua Panitia, Muhammad Herwan mengucapkan penyelenggaraan Acara Mengenang Prof. Tabrani Rab digagas oleh Hj. Azlaini Agus, SH., MH dan Hj. dr. Diana Tabrani, bersama Fachri Yasin, Fakhrunnas MA Jabbar, Prof. Dr. Husnu Abadi, dan Mosthamir Thalib.

Adapun rangkaian pertama adalah Mengenang hari lahir Allaahyirham Prof. Tabrani Rab yang bertepatan pada tarikh hari ini 30 September di tahun 1941 lalu, sekaligus “Mengenang” satu tahun wafatnya Allaahyirham di tanggal 14 Agustus 2022 lalu, setelah menjalani sakit selama beberapa tahun.

Kedua, untuk Mengenang dan Kilas Balik pemikiran maupun aksi pergerakan dan perjuangan Prof. Tabrani. Peribahasa lama menyatakan : Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati Meninggalkan Belang, Manusia Mati Meninggalkan Nama, dan yang ketiga adalah ziarah.

"Pakcik Tabrani, begitu saya memanggil Allaahyirham, adalah satu di antara sedikit Tokoh Besar Riau yang fenomenal. Sosok kritis, cerdas dan unik. Tokoh multi dimensi, tokoh pergerakan antar era (angkatan 66, 80-an, 90-an dan reformasi) dan juga aktivis sejak muda dan sepanjang hayat. Terakhir almarhum dikenal dan dijuluki sebagai “Presiden Riau Merdeka”, yang sekaligus menjadi titik balik Riau diperhitungkan oleh Pemerintah Pusat," kata Herwan.

Negara dan negeri yang dicintai ini, kata Herwan terkadang berpikir terbalik, daerah yang telah memberikan kontribusi besar meminta keadilan dengan santun malah dianaktirikan dan tak diberikan keadilan sebagaimana mestinya, tetapi ketika permintaan itu menggunakan cara keras bahkan dengan berindikasi gerakan separatis, justru diperhatikan secara serius dan dimanjakan.

"Sebagian besar yang berhadir di majelis ini, tentunya sudah sangat mengenal Prof. Tabrani, baik pemikiran, aksi pergerakan dan perjuangan Allaahyirham yang sangat berani menyuarakan kepentingan daerah dan terutama pembelaan terhadap nasib ataupun keadilan rakyat kecil yang tertindas. 

Namun generasi muda milineal saat ini, masih banyak yang tidak mengenal dan tidak mengetahui bagaimana sosok dari Prof. Tabrani. Untuk tujuan itulah acara digagas, agar nilai-nilai pemikiran dan semangat perjuangan Prof. Tabrani akan terus hidup, terus dilanjutkan.

"Kita lahirkan Tabrani-Tabrani baru yang lebih banyak," cakapnya.

Ketiga, acara ini sengaja digagas dan diselenggarakan oleh panitia dari beberapa komponen masyarakat, bukan oleh keluarga besar Prof. Tabrani Rab.

"Bagi kami dan juga mudah-mudahan kita semua, Prof. Tabrani adalah Tokoh Besar Riau yang patut dijadikan contoh terutama dari sisi pemikiran dan gebrakan revolusiner maupun aksi nyata perjuangannya. Kami berharap semua komponen masyarakat yang bermastautin di Riau wajib tahu terhadap Sosok dan Ketokohan Prof. Tabrani, kami berharap Prof. Tabrani dijadikan milik keluraga besar masyarakat Riau, tak hanya milik keluarga," ulasnya.

"Alhamdulillah, pada Hari Jadi Provinsi Riau ke-66 tanggal 9 Agustus 2023 lalu, memberikan pengakuan dan apresiasi jasa-jasa Almarhum sebagai “Tokoh Pejuang Riau” pada bidang perjuangan politik, dan pendidikan sosial budaya. Nilai-nilai Semangat, Pemikiran dan Perjuangan, lebih khusus Kritik Konstruktif almarhum perlu ditanamkan kepada generasi muda. Riau perlu melahirkan lebih banyak Sosok Tabrani," tukasnya.

Lebih jauh ia mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan manajemen Bank Riau Kepri Syariah, yang telah memberikan bantuan dan memfasilitasi tempat penyelenggaraan acara ini.

Pemilihan tempat acara ini bukanlah tanpa sebab dan pertimbangan, namun di tempat inilah, di Balai Dang Merdu inilah terjadi perdebatan sengit dan dilakukan pemungutan suara opsi Riau Merdeka yang dilontarkan oleh Prof. Tabrani Rab, pada Kongres Rakyat Riau II 23 tahun yang lalu.

Sementara itu, putri Prof Tabrani, Diana Tabrani dalam sambutannya banyak bercerita tentang kenangannya bersama Prof Tabrani.

Ia juga berterima kasih untuk semua sahabat dari Prof Tabrani yang telah membantu menyelenggarakan kegiatan tersebut.

"Mudah-mudahan apa yang ayah saya perjuangkan untuk negeri ini jadi inspirasi bagi generasi selanjutnya," tukasnya.

Acara dilanjutkan dengan diskusi membaca Tabrani dengan menghadirkan para tokoh, serta sahabat Tabrani semasa hidupnya.

Diskusi berjalan hangat dengan pembicara antara lain Prof Muchtar Ahmad, Azlaini Agus, Dr Alfitra Salam, Rida K Liamsi, Diana Tabrani, Darul Huda, dengan moderator Fachri Yasin sebagaimana dilansir dari Cakaplah.com.( ktc )

Berita Lainnya

Index