Tingkatkan Mutu Pendidikan, Kembalikan Guru ke ' Khitah " Sebagai Pendidik dan Pengajar

Tingkatkan Mutu Pendidikan, Kembalikan Guru ke ' Khitah
Logo PGRI. ( ktc )

 

TELUK KUANTAN - DPRD Kuansing mengaku cukup terkejut  anjloknya prestasi dan nilai kelulusan UN SMP sederajat Kuansing tahun ini yang berada diposisi buncit dari 12 kabupaten kota di Riau, padahal sempat berada di urutan ke 3. Untuk itu dewan minta, guru akan dikembalikan kepada Khitahnya sebagai pengajar.
Hal tersebut dikatakan anggota DPRD Kuansing, Musliadi, S.Ag yang diminta komentarnya terkait hal ini, Minggu ( 2/6 ) lalu . Evaluasi menurut anggota Komisi C bidan pendidikan ini, mulai dari guru , siswa dan sistem pendidkan nasional saat ini, sehingga Pemkab dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk masa-masa mendatang.
Masalah guru  ujarnya, kedepan hendaknya Pemkab tidak lagi memperkenan mereka  menjadi pejabat dan pegawai dibirokrasi. Karena itu mereka yang sudah berada di birokrasi untuk ditarik kembali mengajar disekolah-sekolah yang ada.
" Karena dunia pendidikan ( sekolah ) membutuhkan tenaga-tenaga yang bermutu dan profesional serta berkualitas, mereka yang bertugas di birokrasi merupakan guru senior dan berpengalaman yang dapat menunjang prestasi dunia pendidikan Kuansing kedepan,"ujar Ketua PKB Kuansing ini.
Begitu juga masalah distribusi guru, Pemkab harus tegas untuk memeratakan jumlah guru disetiap sekolah. Saat ini guru-guru banyak menumpuk di perkotaan, sementara dikawasan-kawasan marjinal, terpencil dan perbatasan, padahal soal UN sama untuk setiap sekolah dan siswa.
" Bayangkan sulitnya siswa-siswa yang ada disekolah terpenci,marjinal dan perbatasan meningkatkan kualitas, kalau guru mereka kurang. Jangan berbicara guru profsional, jumlah guru saja mereka kurang,"ujarnya.
Disamping itu Musliadi juga meminta penempatan guru disesuaikan dengan kompetensi bukan like and dislike,sehingga mereka benar-benar mengajar sesuai kompetensi.  Seterusnya mereka jangan dibebankan dengan tugas-tugas diluar tugas mereka sebagai pendidik.
" Selain itu Pemkab juga diminta memperhatikan Kesra mereka. Sehingga tidak ada lagi guru yang menjual pulsa, kue disela-sela aktifitas nya,"ujar Musliadi.
Untuk masalah siswa ujarnya, perlu kerjasama yang baik antara guru dan orang tua dalam memantau perilaku mereka , karena akibat pengaruh pergaulan bebas, narkotika dan modernisasi, saat ini banyak  siswa yang bandel dan sulit diatur. 
" Kalau bandel, tidak mau diatur dan pemalas tentu saja mereka sulit untuk mengerjakan soal-soal UN . Apalagi saat ini UN sangat sentralistik, diatur lebih banyak oleh pusat, bukan lagi di daerah"jelasnya.
Mengenai sistem pendidikan yang kian sentralistik ujarnya, juga perlu mendapat perhatian . Sebab salah satu sistem yang diterapkan dalam UN saat ini  menggunakan teknologi informasi ( TI ) .Karena itu penguasaan TI   perlu dilakukan, agar para siswa di Kuansing tidak gagap saat menghadapinya.
" Contohnya anak-anak di kota, TI mereka kuasai, bahasa Inggris sudah sejak SD, sedangkan di Kita masih terbatas, oleh sebab itu Pemkab diminta mengevaluasi semua faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya kelulusan UN SMP agar kedepan tidak terulang lagi,"ujarnya. ( isa ) 

Berita Lainnya

Index