Selain Mencegah Masuk Kampung, BKSDA Juga Awasi Pemburu Liar Gajah

Selain Mencegah Masuk Kampung, BKSDA Juga Awasi Pemburu Liar Gajah
Petugas BKSDA bersama warga Inuman

TELUK KUANTAN - Petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) disamping mencegah kawanan gajah masuk kampung, mereka juga berkutat mengawasi aktifitas pemburu liar yang akan memburu kawanan gajah.

Sebagaimana diketahui selain dilindungi gajah juga memiliki gading yang banyak dicari dan diburu para pemburu liar untuk diperdagangkan. Karena harganya yang menggiurkan.

Karena itu Kepala Wilayah 1 Balai Besar KSDA, Andri Hansen Siregar meminta jajaranya dan warga masyarakat pro aktif melakukan pengawasan kawanan gajah.

" Harapan Kami, masyarakat tetap menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik, seperti yang sudah dilakukan selama ini, dengan tetap melakukan pengawasan terhadap satwa, yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oknum pemburu-pemburu liar,"katanya, Senin (17/5/2021).

Ia juga mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung dalam pelestarian gajah yang merupakan satwa liar yang dilindungi UU.

" Upaya penggiringan yang dilakukan dengan cara tradisional juga merupakan kearifan lokal yang sudah turun temurun, dan Kami sangat menghargai. Namun proses penggiringan sebaiknya dilakukan dengan pendampingan dari Balai Besar KSDA Riau,"katanya.

Dirinya bermohon kepada masyarakat, agar tidak menggunakan cara-cara anarkis yang dapat menimbulkan reaktivitas gajah liar menjadi liar dan balik menyerang warga.

Seperti diberitakan saat ini kawanan gajah yang dulunya sempat di Logas Tanah Darat sekarang berada disekitaran desa Koto Inuman kecamatan Inuman, Kuantan Singingi, Riau.

Lokasi kawanan gajah saat ini memang menjadi wilayah gajah disebut kantong gajah Tesso Tenggara. Informasi dari masyarakat, pergerakan gajah memasuki Koto Inuman dimulai dari areal HTI PT RAPP kemudian bergerak melalui Perkebunan Sawit PT. Wana Jingga Timur selanjutnya mengarah ke perkebunan warga. Secara teknis, proses penggiringan mengarah jalur masuknya gajah. ( rls )

Berita Lainnya

Index