TELUK KUANTAN – Bendungan Sungai Sambau Desa Pangkalan Indarung Kecamatan Singingi jebol dan rusak parah pasca dihantam banjir, Minggu ( 28/10 ) lalu. Akibatnya mengancam kelangsungan penanaman padi di 60 hektare areal sawah yang ada di desa ini. Padahal keberadaan sawah di desa ini cukup penting untuk menghindari krisis pangan warga setempat.
Kerusakan parah bendungan Sungai Sambau akibat banjir dibenarkan oleh Plt Camat Singingi, Zulkaneri, S.Sos yang dihubungi Rabu ( 31/10 ) siang . “ Kejadiannya hari Minggu lalu , dan hasil opname tim kecamatan dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kuansing memang cukup parah kerusakannya,”ujar Zulkaneri.
Untung saja ujarnya, diareal persawahan yang ada tersebut belum ditanami warga dengan padi. Jika padi sedang ditanam, menurutnya memang sangat menganggu karena pasokan air untuk sawah akan terkendala.
Disamping merusak irigasi ujarnya, banjir Minggu juga mengakibatkan pondok-pondok warga yang ada disekitar lokasi juga banyak yang hanyut terbawa air . " Untuk rumah penduduk tidak ada di lokasi ini. Kerusakan sudah dilaporkan ke Dinas Bina Marga,"ujarnya.
Hal yang sama juga dibenarkan oleh Kabid Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kuansing, Surya Hilman, Rabu kemaren. Selain akibat derasnya air banjir yang terjadi hari Minggu itu ujarnya,kerusakan parah bendungan Sungai Sambau ini disebabkan terjangan kayu yang cukup banyak.
“ Saat hari kejadian berdasarkan informasi warga banyak kayu-kayu balak yang hanyut menghantam bendungan Sungai Sambau, sehingga bobol dan rusak parah. Bahkan sekarang di lokasi masih masih nampak kayu-kayu balak berserakan disekitar lokasi,”ujar Surya Hilman.
Diakui Surya Hilman, akibat kejadian ini memang cukup memberikan pengaruh kepada areal persawahan yang didukung irigasi ini. Karena sekitar 60 hektare areal persawahan yang ada disekitar irigasi ini tergantung kepada saluran irigasi ini.
Mengenai penanganan irigasi Sungai Sambau pasca rusak parah tersebut, bebernya harus menunggu air surut. Namun berdasarkan laporan tim yang turun ke lapangan, perbaikan harus dilakukan menyeluruh. Pasalnya kerusakan irigasi memang cukup parah dan luas sehingga memerlukan penanganan maksimal dan menyeluruh.
“ Sebelum dibangun kembali sebaiknya dilakukan perencanaan terlebih dahulu, karena luas irigasi juga masih cukup kecil untuk menampung debit air apabila terjadi hari hujan,”ujar Surya Hilman.
Karena itu penanganan irigasi Sungai Sambau yang rusak parah tersebut katanya harus menunggu hasil perencanaan. “ Dalam waktu dekat mungkin tidak bisa, karena perbaikan nyaharus menyeluruh,”pungkasnya.( isa )