Insiden Kelamin Anak Terpotong Saat Sunat Massal di Baserah Diselesaikan secara Kekeluargaan

Insiden Kelamin Anak Terpotong Saat Sunat Massal di Baserah Diselesaikan secara Kekeluargaan
Kadiskes Kuansing Aswandi SKM MKes (Kadiskes Kuansing untuk RiauPos.co)

TELUKKUANTAN - Peristiwa yang dialami Rop asal Baserah, Kecamatan Kuantan Hilir yang bagian ujung kelaminnya terpotong pada sunatan massal 24 Desember 2023 lalu di Kecamatan Kuantan Hilir, sampai ke telinga Kadiskes Kuansing Aswandi SKM MKes.

Dia merasa prihatin dengan musibah yang terjadi saat sunatan massal di Baserah itu. Syukurnya, peristiwa itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kami ikut prihatin dengan peristiwa ini. Tentu semua pihak tidak ada yang menginginkan ini terjadi. Dan syukur ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan", kata Aswandi melansir Riaupos.co, Selasa (2/1/24) di Telukkuantan.

Dijelaskan Aswandi, meski sudah diselesaikan secara kekeluargaan, pihak penyelenggara Masjid Raya Baserah tetap bertanggungjawab dengan kejadian itu, begitu pula dengan Puskesmas Kuantan Hilir tetap dampingi anak yang terkena musibah hingga perawatan di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru selesai.

"Pihak Masjid Raya Baserah maupun Puskesmas Kuantan Hilir ikut mendampingi korban hingga tuntas di RSUD Arifin Ahmad. Begitu juga untuk penanganan medis pasca kejadian, pihak puskesmas kita minta dampingi korban," kata Aswandi.

Dinas Kesehatan, lanjut Aswandi, akan melakukan pengawasan lebih ketat kegiatan sunatan massal di masyarakat. Puskesmas harus lebih cermat dan wajib melaporkan kegiatan pada dinas dengan jelas termasuk jumlah peserta.

Bila jumlah pesertanya banyak atau ratusan orang, Aswandi menyarankan sebaiknya tenaga medisnya disiapkan dua sip atau dua hari pelaksanaan. Di mana terkadang, karena peserta banyak dan harus selesai hari itu juga, dokter atau tenaga medis yang menangani kurang konsentrasi. Sehingga terjadilah musibah seperti itu.

"Kita memang tidak bisa menghindari musibah, tetapi kita tentu berupaya bekerja dengan maksimal. Meminimalisir kejadian seperti ini. Dan ini harus menjadi perhatian seluruh dokter dan tenaga medis di puskesmas," ujarnya.

Kepala Puskesmas Kuantan Hilir Dewi Rahayu yang dihubungi terpisah tak membantah kejadian tersebut.

 "Iya, memang ada kejadian itu. Kami ada tim, sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut adalah dokter", kata Dewi.

Mereka, lanjut Dewi, sudah melakukan penanganan selanjutnya pada anak tersebut dan selama pengobatan mendampingi anak. "Sekarang dalam perawatan dan pemulihan di rumah, " papar Dewi.( ktc )

Berita Lainnya

Index