JAKARTA - Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengalami peningkatan tingkat keterpilihan menurut survei yang dilakukan Polling Institute.
Kennedy Muslim, peneliti Polling Institute menjelaskan, migrasi pendukung lama Prabowo Subianto menjadi pendorong naiknya elektabilitas pasangan AMIN yang dapat nomor urut 1.
"Analisisnya, ada sebagian pendukung basis lama dari pak prabowo yang pindah ke pendukung pak anies dan muhaimin setelah pemilihan gibran sebagai Cawapres pak prabowo," kata Kennedy dilansir republika.id, Senin (27/11/23).
Menurut survei ini, Prabowo-Gibran yang sebelumnya mendapatkan 36,2 persen pada akhir Oktober, kini meraih 43,2 persen.
Sementara Anies-Muhaimin yang sebelumnya mendapatkan suara 20,2 persen pada akhir Oktober, kini mencapai 24,3 persen.
Namun, pasangan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas dari 29,0 persen pada akhir Oktober menjadi 24,1 persen setelah penetapan nomor urut pasangan capres-cawapres.
Survei juga memperlihatkan perbedaan demografi dari pemilih capres-cawapres. Pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan besar dari pemilih terpelajar atau lulus kuliah, mencapai 37,8 persen.
Sementara pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi kedua dengan 35,5 persen di kalangan yang sama.
Kennedy menyoroti bahwa pasangan Ganjar-Mahfud meraih dukungan besar dari pemilih yang lulus SD atau sederajat.
"Pasangan ganjar-mahfud relatif kuat di kalangan pendidikan yang lulus SD," ujar Kennedy.
Politisi PKB, Maman Imanulhaq, menyambut positif migrasi dukungan dari pendukung Prabowo ke pasangan Anies-Muhaimin.
"Mulai mencerminkan ada pergerakan signifikan untuk kemenangan AMIN," ujar Maman.
Ia juga mengungkapkan, pasangan AMIN masif bergerak lewat relawan dan dukungan dari santri-santri, terutama di Jawa Barat, yang dianggap sebagai battleground krusial.(ktc)