Haru, Gadis Hidup Sebatang Kara Putuskan Jadi Mualaf Di Pekanbaru

Haru, Gadis Hidup Sebatang Kara Putuskan Jadi Mualaf Di Pekanbaru
Gadis-masuk-Islam-di-annur.jpg (DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

PEKANBARU - Hidayah bisa datang kapan dan dimana saja. Tak peduli berapa usia, kecil, muda atau tua, berhak mendapatkannya. Itulah yang dialami seorang remaja memutuskan memeluk agama Islam.

Dari barisan shaf wanita, gadis remaja itu berjalan dengan penuh keyakinan menuju mimbar Masjid Raya An Nur Pekanbaru, Jumat, (15 /9/23). Langkah kakinya seakan jadi penentu jalan hidupnya ke depan untuk arah yang lebih baik. 

Usai Salat Jumat, ia didampingi pengurus Mualaf Center Masjid An Nur, remaja bernama Yohana Elgaria itu mengikrarkan kalimat syahadat. 

Gadis cantik itu yang lahir di Tangerang pada 2 Juni 2005 itu hidup sebatang kara di Kota Pekanbaru. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia.

Yohana memulai lembaran baru dalam hidupnya dan baru sepekan di Pekanbaru Kota Bertuah. Sebelum mengikrarkan syahadat ia bercerita kerasnya hidup yang dilaluinya di perantauan.

Sejak kecil, Yohana mengaku sudah sering disiksa. Baik orangtua maupun di tempat dirinya bekerja di Pulau Jawa. 

Bahkan saat dia masih duduk di bangku SD sebelum memeluk agama Islam, dirinya dimasukkan ke RS Jiwa tanpa perhatian kedua orang tua. Menginjak usia remaja, kedua orangtuanya meninggal.

Yohana mengaku ada banyak bekas luka di sebagian tubuhnya karena dipukuli di tempat ia bekerja lantaran datang terlambat.

Kini menginjak usia 18 tahun, Yohana memilih untuk meninggalkan kampung halaman dan nekat berangkat ke Pulau Sumatera. 

Seorang wanita yang sudah dianggap sebagai saudara bagi Yohana menunjukkan jalan dan mengarahkannya untuk masuk Islam dan dibimbing langsung oleh Rubianto. 

Yohana bahkan sudah terkesima dengan kumandan azan. Setiap gerakan salat membuat Yohana tertarik masuk Islam. 

Hingga akhirnya, Yohana masuk Islam tanpa paksaan apapun. 

"Apapun keadaannya, apapun resikonya Islam agama rahmatal lil 'alamain. Tak ada paksaan untuk memeluknya. Jika sudah masuk Islam, istiqomahlah menjalankannya," ujar Rubianto sebelum membaca syahadat. 

Yohana siap menanggung segala risiko dan keputusan yang diambil dengan memeluk agama Islam. 

"Asyhadu alla Illaha Illallah wa asyhadu anna muhammadan Rasulullah," ujar Yohana dengan sedikit terbata bata. 

Selesai membaca kalimat syahadat, seluruh jamaah Masjid Raya An Nur yang menyaksikannya langsung mengucapkan kalimat takbir 'Allahu akbar'. 

Hal itu menandakan, Yohana Elgaria resmi memeluk agama Islam dan bagian dari orang-orang yang dibersihkan dosa-dosanya. 

"Setelah ini, jangan lupa mandi besar dengan niat masuk Islam. Tetap Istiqomah dan jangan pernah lelah belajar tentang Islam," katanya.

"Tutup aurat, hafalkan Al-fatihah dan surat-surat pendek. Jika berkesempatan, Mualaf An Nur mengadakan bimbingan setiap hari minggu, silahkan ikuti dan mari belajar," ajar Rubianto. 

Rubianto juga mengajak Yohana istiqomah dalam memeluk agama Islam dan mengingatkan untuk tidak kembali ke agama sebelumnya. 

Setelah selesai memberikan nasihat, Yohana mendapatkan bingkisan dari Mualaf Center An Nur berupa perlengkapan salat lengkap dan Musaf Alquran dilansir dari RIAUONLINE.CO. ( ktc)

Berita Lainnya

Index