Program Prioritas Pembangunan Kuansing dan Target Yang Hendak Dicapai Dinilai Kurang Jelas

Program Prioritas Pembangunan Kuansing dan Target Yang Hendak Dicapai Dinilai Kurang Jelas
Peta Kuansing

TELUK KUANTAN – Anggota DPRD Kuansing, H Sutoyo menilai prioritas pembangunan kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) saat ini kurang jelas. Terutama program unggulan dan strategis yang dilaksanakan.

 “  Serba kurang jelas terutama program utama dan strategis apa yang dilaksanakan dan target apa yang hendak dicapai. Apakah prioritasnya ditujukan untuk maju dalam bidang pendidikan, kesehatan, industri, perdagangan, pertanian  atau pariwisata kah,”ujar Sutoyo, Minggu ( 21/5/23 ) lalu

Padahal katanya prioritas penting saat APBD nilainya kecil. Agar dana yang ada penggunaannya terarah melalui pelaksanaan program unggulan dan prioritas yang hendak dicapai. 

Dengan demikian dapat memacu kemajuan, minimal pada program unggulan dan strategis yang dilaksanakan itu.

“ Melalui program unggulan yang ditetapkan itu Kuansing dikenal maju dalam bidang pariwisata, pendidikan, kesehatan, pertanian atau industri atau perdagangan kah,”sebutnya.

“ Kita sering sampaikan dalam pembahasan didewan,  program unggulan dan priorita di Kuansing saat ini apa,”lanjutnya.

Sebab katanya jika program unggulan Kuansing memajukan sektor pariwisata, menurut Sutoyo juga tidak tampak dilapangan.

“ Apakah Kita akan memajukan pariwisata dengan fokus objek wisata alam atau budaya.  Sekarang kondisi objek wisata alam Kita banyak yang memprihatinkan, bagaimana pelancong akan banyak datang,”katanya.

“ Anggaran sektor parwisata Kita juga tidak memadai dan tidak ada road map sebagai pegangan,”paparnya lanjut.

Atau program utama Kuansing menjadikan kota Teluk Kuantan pusat perdagangan dengan harapan Teluk Kuantan menjadi tujuan berbelanja bagi warga kabupaten tetangga seperti Inhu, Sijunjung dan Dhasmaraya.

“ Kenyataannya tidak nampak program bagaimana agar pusat-pusat perdagangan seperti pasar yang sudah ada dilakukan up grade ( peningkatan ) dengan harapan keberadaan fasilitas-fasilitas perdagangan yang ada terkelola dengan baik dan profesional,”ujarnya.

Begitu juga jika pertanian menjadi program prioritas dengan target sebagai penghasil padi terbesar di Riau. Hal-hal itu juga tidak terlihat melalui pelaksanaan program dan anggaran untuk mendukungnya.

Sebaliknya jika program prioritas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta. Juga belum nampak upaya-upaya itu

Ia meminta pemimpin Kuansing yang akan datang memiiki program yang jelas dan targetnya juga jelas. Ia beri contoh Sukarmis dan Mursini yang dinilai lebih memiliki program utama yang terarah.

“ Pak Mursini titik berat pada sektor parwisata, kesehatan dan lingkungan. Dimasanya dibenahi objek wisata Air Terjun Batang Koban dengan pembangunan dermaga, revitalisai pemandian air panas di Sungai Pinang. Menuntaskan tribun pacu jalur disetiap gelanggang,”sebutnya.

Untuk kesehatan katanya dimasa Mursini dibangun fasilitas kesehatan di RSUD yang sekarang dinikmati warga seperti gedung IGD dan ICU yang representatif sebagai Fasilitas Kesehatan rujukan dari Puskesmas. Juga ada bangunan perpustakaan  simbol daerah Kita mengutamakan kualitas SDM.

“ Bidang lingkungan beliau fokus ke penataaan kebersihan kota Teluk Kuantan. Hasilnya meraih Adipura,”katanya.

“ Dizaman pak Mursini juga membangun jembatan sungai Kuantan yakni jembatan Gunung Toar dan jembatan gantung di Paboun,”lanjutnya.

Demikian juga dengan Sukarmis yang menginginkan Kota Teluk Kuantan menjadi kota pelajar atau kota pendidikan seperti dimasa lalu. Ia bangun SMA Pintar dan Gedung Kampus Uniks. Dengan harapan orang luar datang kembali ke Teluk Kuantan menuntut ilmu yang akan memberi dampak bagi daerah dan masyarakat.

" Dibangun fasilitas penunjang sepert GOR dan Mesjid Agung,"sebutnya.

Begitu juga Sukarmis menata insfratruktur jalan dan jembatan sehingga  Kota Jalur punya jalan-jalan yang lebar layaknya sebuah kota dan antisipasi perkembangan dimasa datang.

" Juga fokus menata insfrastruktur dasar dengan membuka isolasi desa dan listrik desa,"katanya.

“ Kalau jembatan sungai  Kuantan banyak yang  sudah seperti jembatan Cerenti, Inuman, Baserah dan Pangean sharing  budget dengan provinsi dan pusat,”sambungnya.

Selanjutnya Sukarmis dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan keuangan daerah mengirim PNS belajar ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ( STAN) sehingga dizamannya Pemkab Kuansing  mulai meraih opini WTP dari BPK.

Lalu dalam bidang keagamaan menjalankan program wajib belajar MDA  bagi siswa SD dan pemberian insentif guru surau dan imam d agar tidak ada lagi anak-anak yang tidak pandai membaca Al-Qur'an. Bidang sosial menyalurkan bantuan untuk Jompo dan Lansia.

“ Jadi harus ada program prioritas dan road map terukur untuk pencapaiannya setiap tahun,”sambungnya.

Ia juga meminta agar  setiap pemimpin dapat meneruskan program-program baik yang telah dirintis pemimpin sebelumnya. Agar negeri Pacu Jalur semakin baik. 

" Asset yang telah dibangun pemimpin yang telah lalu dijaga, dirawat, dimanfaatkan dan ditingkatkan kualitas,"pintanya.

" Jika tidak waktu Kita habis untuk berpolemik sementara daerah lain semakin maju,"pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index