Nasib Petani Karet di Kuansing, Sudahlah Musim Hujan Hargapun Murah

Nasib Petani Karet di Kuansing, Sudahlah Musim Hujan Hargapun Murah
Petani sedang menyadap karet di kebunnya di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan (RIAUPOS.CO)

 TELUKKUANTAN  - “Harusnya, harga karet per kilogram sama dengan harga beras. Jika di bawah itu, di sini kami merasa dicekik,” ujar seorang petani karet Fahri Suryadi melansir Riau Pos, Rabu (6/12/23) di kebunnya yang berada di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan. 

Selain harga karet yang murah, kondisi saat ini diperparah oleh datang­nya musim hujan. Sehingga para petani karet tidak bisa menyadap karetnya. 

Seperti diketahui, jika pohon karet basah, maka getah yang disadap akan mengalir ke mana-mana. 

 “Itulah alasannya kenapa kami tidak bisa menyadap karet saat musim hujan. Kalau sudah musim hujan, nyaris tidak ada pendapatan per pekan. Sedangkan kebutuhan setiap pekan bagi kami yang berumah tangga paling sedikit Rp600 ribu. Nah, dalam kondisi inilah seharusnya harga karet disesuaikan. Minimal harga satu kilogram karet Rp10 ribu,” kata Fahri. 

Fahri bercerita, harga karet perkilo paling tinggi Rp7.700. Harga ini jauh berbeda dengan harga beras yang rata-rata Rp15 ribu perkilo.

  “Kalau dulu-dulu, harga karet sempat menembus angka Rp19 ribu per kilogram. Kalau di harga itu maka akan sejahtera petani karet Kuansing,” sebut Fahri.( ktc)

Berita Lainnya

Index