Darfur, - Sekitar 100 orang diperkirakan tewas dalam runtuhnya tambang emas di wilayah Darfur, Sudan. Para pekerja tambang itu terperangkap di bawah reruntuhan tambang. Bahkan sembilan petugas penyelamat yang mencoba menyelamatkan mereka pun, kini ikut terperangkap.
"Sembilan orang dari tim penyelamat hilang ketika tanah ambruk di sekitar mereka kemarin (Kamis)," ujar seorang penambang yang berada di lokasi kejadian, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (3/5/2013).
Tambang emas yang tak memiliki izin itu tiba-tiba ambruk pada Senin, 29 April lalu. Tambang emas itu berlokasi di distrik Jebel Amir, lebih dari 200 kilometer barat laut El Fasher, ibukota negeri bagian Darfur Utara. Operasi pencarian para korban masih terus dilakukan.
"Kemarin delapa jasad telah ditemukan dan mereka saat ini masih mencari yang lainnya," tutur penambang tersebut. "Menurut penghitungan orang-orang yang bekerja di tambang itu, jumlah orang yang berada di dalam lebih dari 100," ujarnya.
Menurut saksi mata bernama Hamid al-Tijani, kawasan tambang di wilayah tersebut memang tidak tertata dengan baik. "Terowongan tambang sangat dekat satu sama lain," tuturnya. Dikatakannya, kawasan itu seharusnya ditutup dan kemudian ditata ulang. ( afp/dtc/ktc )
100 Orang Tewas Terperangkap Tambang Emas yang Runtuh di Sudan
Redaksi
Jumat, 03 Mei 2013 - 05:31:00 WIB

Pilihan Redaksi
IndexWah, Terinspirasi dari Jokowi, Pasangan Lurus Luncurkan Kartu Riau Sejahtera
Berniat Beli Senpi dengan Upal, 2 Pemuda Dikerangkeng
Sukarmis : Kuansing Dukung Ketua Golkar Riau Jadi Cagubri
Sekda Buka Acara Legal Drafting Penyusunan Prohuda
Ustazah Mama Dedeh Bakal Meriahkan HUT Kuansing
Lakukan Reevaluasi Pendirian Kabupaten Kuansing
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Internasional
Aneh, Mengapa Pemberontak Anti-Rezim Assad Diam Saja saat Israel Menginvasi Suriah
Jumat, 13 Desember 2024 - 20:45:17 Wib Internasional
Robert Kiyosaki Ramal AS Jadi Negara Termiskin di Dunia
Senin, 25 Desember 2023 - 12:16:44 Wib Internasional
Kemiskinan di Israel Melonjak Akibat Perang dan Gerakan Boikot
Senin, 25 Desember 2023 - 11:31:01 Wib Internasional