Dihantam Banjir, Ratusan Rumah Di Desa Rambahan Dan Petapahan Terendam

Dihantam Banjir, Ratusan Rumah Di Desa Rambahan Dan Petapahan Terendam
Banjir didesa Rambahan Logas Tanah Darat

TELUK KUANTAN - Ratusan rumah, sekolah dan sarana ibadah terendam banjir didua desa masing-masing desa Rambahan kecamatan Logas Tanah Darat dan desa Petapahan kecamatan Gunung Toar.

Warga dua desa ini diterjang banjir bandang setelah hujan deras semalam suntuk mengguyur Sabtu ( 7/11/2020) malam hingga Minggu (8/11/2020) dini hari.

Didesa Rambahan hujan deras membuat anak Sungai Batang Pangean yang melintasi desa ini meluap hingga menyebabkan banjir.

Akibatnya sekitar 80 rumah milik penduduk terendam banjir, dengan kedalamannya diperkirakan mencapai lebih kurang satu meter.

Kades Rambahan, Ali Nasri, saat dikonfirmasi wartawan mengakui kondisi banjir yang dialami warganya.

" Akibat hujan deras yang melanda Sabtu malam,"katanya.

Ali mengaku walau desa mereka diterjang banjir namun tidak ada korban jiwa walau banjir menerjang malam hingga dini hari. Namun rata-rata rumah warga dimasuki air.

"Tidak ada korban jiwa, kedalaman air diperkirakan setinggi satu meter. Rumah penduduk yang terendam sebanyak 80 KK," jelas Ali Nasri, Minggu pagi.

Namun akibat banjir katanya, aktifitas masyarakat terhenti. Warga fokus menyelamatkan sejumlah peralatan yang digenangi air.

Sekarang yang Ia khawatirkan terjadi lagi hujan deras dan banjir. Karena itu Ia berharap curah hujan kembali normal. Namun demikian pemerintah desa dan warga tetap bersiaga mengantisipasi segala kemungkinan.

Sementara didesa Petapahan, banjir merendam setidaknya 258 rumah warga. Desa ini diakui Kades Petapahan, Syafrilis setiap hujan deras selalu banjir. Ia mengakui bajnir yang terjadi di Petapahan ini merupakan banjir musiman yang terjadi setiap musim hujan.

" Pemerintah desa sudah menyalurkan bantuan berupa mie instan dan minuman air mineral. Kami sudah melaporkan ke pihak kecamatan," kata Syafrilis.

Menanggapi banjir ini dan cuaca yang tidak menentu, Pejabat Sementara (Pjs) bupati Kuansing Roni Rakhmat S STP MSi meminta masyarakat waspada.

" Beberapa daerah di Kuansing diakuinya sering terjadi saat hujan turun,"katanya.

Ia mengakui dari laporan staf di desa Petapahan kecamatan Gunung Toar sebanyak 258 rumah terendam. Ia menambahkan, banjir yang terjadi di Desa Pepatapahan tersebut baru surut pada pagi harinya.

"Banjir sungai Petapahan ini memang menjadi langganan setiap hujan turun. Walau kadang tidak lama, namun membahayakan masyarakat," kata Roni. ( rls ).

Berita Lainnya

Index