PEKANBARU- Sempat bersitegang dan merasa tidak direspon tanggapannya oleh komisoner KPU Riau. Saksi tim calon gubernur dan wakil gubernur Riau dari nomor urut empat (Achmad-Masrul Kasmy) memilih walk out dari ruangan.
Hal ini terlihat dalam rapat pleno terbuka rakapitulasi suara dan penetapan hasil penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau tahun 2013 di salah satu hotel, Pekanbaru, Ahad (15/09/13).
“Ada penggelembungaan suara yang terjadi, seperti di Pekanbaru yang jumlahnya 19175, ada juga di Kerinci sebesar 6000 lebih dan beberapa pelanggaran lainnya,” kata Rony Riansyah, salah seorang tim kepada wartawan usai meninggalkan ruangan pleno.
Menurutnya, hal ini sudah menjadi pelanggaran pidana, karena banyak terjadi pelanggaran Pemilukada Riau. Apalagi data ini diperoleh dari saksinya di PPS se-Riau.
“Berhubung tanggapan kami tadi tidak direspon, makanya kami keluar. Pekanbaru saja yang pengawasaannya ketat, bisa seperti ini, apalagi dengan kabupaten atau kota yang lain,” ungkapnya.
Di samping itu, pihaknya akan menggugat hasil rekapitulasi ini ke Mahmakan Konstitusi, Dewan Keamanan Penyelenggara Pemilu dan pohak Kepolisian daerah Riau.
“Kami akan kumpulkan data, kami akan gugat ini, karena menurut kami, sudah banyak terjadi pelanggaran pidana di dalam,” tutupnya. ( sumber : riauterkini.com )
Saksi Achmad Tuding Terjadi Penggelembungan Suara Pilgubri
Achmad - Masrul Kasmy. ( ktc )
