Seminggu Jelang Kembali ke Ibu Kandung, Ikbal Meninggal Dunia Diduga Akibat Dianiaya Ibu Tiri

Seminggu Jelang Kembali ke Ibu Kandung, Ikbal  Meninggal Dunia Diduga Akibat Dianiaya Ibu Tiri
ilustrasi. ( ktc )


TELUK KUANTAN - Hasrat Ikbal bocah berusia dua tahun yang tinggal di desa Sungai Kuning kecamatan Singingi berkumpul kembali bersama ibu kandungnya di Pulau Jawa tercinta kandas sudah. Seminggu jelang kembali menjalani hari-hari indah bersama sang ibu kandung tersayang, bocah malang ini meninggal dunia.

Yang lebih menyedihkan diduga meninggalnya Ikbal akibat dianiaya oleh ibu tirinya. Sebelum meninggal dunia, Jumat ( 5/2/2015 ) sekitar pukul 06.00 WIB pagi, ayah kandung Ikbal, Imaludin menemukan korban dengan  kondisi yang memilukan. Saat itu bocah yang masih butuh kasih sayang itu ditemukan sang ayah dalam kondisi kejang-kejang dan muka lebam-lebam hitam dan hidung berbusa bekas penganiayan.


Sang ayah yang panik melihat kondisi anaknya lantas berusaha menolong Ikbal dengan membawanya ke pusat layanan kesehatan terdekat, namun akibat derita yang dialami Ikbal cukup berat diusia yang masih belia, nyawanya tidak dapat tertolong. Jasadnya kemudian oleh sang ayah dan warga setempat dimakamkan di desa Sungai Kuning.

Kapolsek Singingi AKP Aryansyah ketika dikonfirmasi wartawan melalui Kanit Reskrim, Ipda Edwar Erwin Sitompul, SH. Rabu ( 11/2/2015 ) pagi di ruang kerjanya membenarkan kejadian yang diduga adanya penganiayaan oleh ibu tiri yang mengakibatkan Ikbal menghembuskan nafas terakhirnya.

"Luka lebam di muka kanan, dan dari hidung korban mengeluarkan busa saat ditemukan pertama kali sebelum meninggal dunia," ungkap Edwar Sitompul.

Ditanya dimana jasad korban saat ini, Kanit Reskrim mengatakan,  jasad korban sudam disemayamkan pihak keluarga di Desa Sungai Kuning . " Kita tengah menungguh hasil  divisum luar dan dalam,"ujarnya.

 
Terkait kejadiaan nahas ini ujarnya, dua orang saksi sudah dimintai keterangan oleh  Polsek Singingi, yaitu Ifat dan Zainudin. Berdasarkan keterangan dua saksi ini kepada penyidik, memang korban sering  mendapatkan penyiksaan dari ibu tirinya, hal tersebut, dikatakan saksi lantaran sang korban sering menangis.

" Mungkin karena masih kecil dan teringat ibu, sang bocah ini sering menangis, "ujarnya.

Tetapi apapun alasannya tegas Kanit Reskrim, Polisi akan terus mengusut tuntas kasus ini. Jika keterangan saksi mengarah pelakunya ibu tiri korban, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan penangkapan. " Hal itu Kita lakukan berdasarkan keterangan dari saksi dan bukti yang kuat,” tegasnya.

Menurut Kanit Reskrim, dari hasil penyelidikan sementara, nasib malang yang dialami Ikbal berawal ketika ibu kandung Ikbal pindah ke pulau Jawa. Ikbal pun kemudian tinggal bersama dengan ayahnya Imaludin ( 38 ) di desa Sungai Kuning.

" Apakah ibu korban dengan ayahnya bernama Imaludin ini sudah resmih cerai atau belum, Kita belum bisa memastikan,"ujar Kanit Reskrim.

Beberapa waktu setelah ibu kandung korban ke pulau Jawa, ayah Ikbal kembali menikah dengan seorang perempuan asal jawa  bernama Marsani, dan seterusnya korban dirawat dan tinggal bersama dengan ayah dan ibu tirinya itu.

Sebenarnya aku Kanit Reskrim, satu minggu sebelum kejadian ini Muraini ( 21) ibu kandung korban yang ada di Pulau Jawa sudah menghubungi suami nya Imaludin melalui telpon seluler menanyakan kondisi sang putranya. " Menanyakan kondisinya Ikbal apakah baik-baik saja atau tidak,"ujarnya.

Tidak hanya itu lanjut Kanit Reskrim,  sang ibu kandung Ikbal juga meminta sang putranya untuk diantar ke pulau Jawa, selain sudah rindu juga agar dapat dikembali dirawatnya. Imaludin menuruti keinginan sang ibu kandung Ikbal, dengan harapan kehidupan putranya lebih baik disana ( Jawa ) ketimbang disini ( Sungai Kuning ).

Akan tetapi sebelum putranya nya sampai di pulau Jawa berkumpul bersama ibu kandungnya, Jumat pagi kata Kanit Reskrim, sang ayah menemukan putranya Ikbal dalam kondisi mengenaskan dan akhirnya meninggal dunia diduga akibat dianiaya ibu tiri.

" Kita akan tuntaskan kasus ini," pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index