PADANG - Surau dan kincir air sengaja dibangun di Kota Payakumbuh demi lokasi syuting film Buya Hamka.
Seperti dilansir tribunpadang, Film Buya Hamka garapan sutradara Fajar Bustomi bersama Falcon Pictures dan Starvision ini diketahui mulai ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia pada 20 April 2023.
Salah satu biaya besar itu digunakan untuk membangun set berupa surau (musholla) dan kincir air.
Set tersebut dibangun untuk kebutuhan adegan dalam film Buya Hamka.
Fajar Bustomi mengatakan, butuh waktu lama untuk membangun set surau dan kincir air untuk wudhu tersebut.
"Lokasi syuting ini dipersiapkan selama 30 hari dan digunakan untuk masa syuting selama tujuh hari," katanya seperti dikutip tribunpadang dari Warta Kota, Jumat (28/3/23).
Kendala yang dialami saat membangun set ini diakui Fajar Bustomi tidak mudah.
Fajar Bustomi dan timnya harus memikirkan derasnya air sungai yang membuat poros kincir bergerak.
Saat syuting film Buya Hamka dilakukan, crew art juga harus menyelam dan memutar kincirnya secara manual.
Lokasi syuting film Buya Hamka itu dibangun di salah satu kawasan di Payakumbuh, Sumatera Barat.
"Kami pakai background perbukitan indah sehingga mendukung sudut pengambilan gambar yang akan memanjakan mata," kata Fajar Bustomi.
Lokasi syuting film Buya Hamka ini dibangun untuk mendukung adegan saat Buya Hamka dikisahkan masih belia.
"Di masa ini, Hamka belajar mengaji hingga pencak silat dan saat itu Hamka berusia belasan tahun," ujar Fajar Bustomi.
Sederet aktor dan aktris ternama dilibatkan Fajar Bustomi di film Buya Hamka.
Selain Vino Bastian dan Laudya Chintya Bella yang memainkan peran Buya Hamka dan Siti Raham, ada juga Desy Ratnasari, Donny Damara, Reza Rahadian, sampai Ayu Laksmi dan Anjasmara.
Tidak ketinggalan Marthino Lio, Reybong, Mawar De Jongh, hingga Mathias Muchus dan Verdi Solaeman.
Teuku Rifnu Wikana, Ben Kasyafani, Wafda Lubis, Ferry Salim, Donny Kesuma, serta Cok Simbara dan Roy Sungkono ikut mendapatkan peran dalam film Buya Hamka.
Hadir pula akting Yoriko Angeline, Ajil Ditto, Zayyan Sakha, dan Yoga Pratama di film yang dibuat dalam tiga volumen dengan total durasi film hingga tujuh jam ini.( sumber wartakota/tribunpadang)
