Dihantam Banjir Bandang, PAUD di Desa Petapahan Nyaris Ambruk

Dihantam Banjir Bandang, PAUD di Desa Petapahan Nyaris Ambruk
Bangunan PAUD di desa Petapahan yang nyaris ambruk akibat banjir bandang. ( ktc )


GUNTOR - Bupati Kuansing, H Mursini berharap masyarakat menjaga ekosistem lingkungan, agar tidak menimbulkan bencana banjir bandang seperti yang terjadi Senin (21/11/2016) dini hari tadi..

Hal itu di sampaikan Mursini, saat meninjau langsung lokasi banjir bandang di desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, Senin ( 21/11/2016 )  siang.

Menurutnya, penyebab utama banjir bandang karena tidak ada lagi areal serapan air, di hulu sungai akibat kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu, masyarakat harus menjaga lingkungan agar tetap bersahabat dan memberikan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat.

Saat itu Mursini didampingi Kabag Ekbang, Ade Fakrer Arif Camat Guntor, Arta Melia dan Kasubag Humas, Hevi Hevi Antoni.

“ Saya kira di Petapahan ini masih banyak areal persawahan. Karena itu, agar tidak terjadi banjir bandang , salah satunya irigasi harus baik dan kelestarian lingkungan di hulu sungai harus di jaga,” pintanya .

Berdasarkan pantauan, akibat banjir bandang yang terjadi, belasan rumah di desa tersebut ikut terendam. Namun kondisi rendaman banjir tidak berlangsung lama, karena air datang dan hilang tiba tiba.

Walau demikian, akibat derasnya arus sungai dan hantaman banjir, tebing di sebuah PAUD di desa tersebut terkikis hebat dan hampir mencapai bangunan PAUD, tinggal menyisakan beberapa meter saja. Bahkan timbunan goni berisi tanah, penahan tebing juga hanyut di gerus air.

Terkait hal ini, Bupati memerintahkan agar di lakukan pembangunan turap. “ Ini untuk menyelamatkan gedung sekolah, agar tidak terjun ke sungai, dan tolong Kabag Ekbang dianggarkan dalam APBD 2017,” kata Mursini. (utr )

Berita Lainnya

Index