DPRD Nilai Perambahan HPT Salah Satu Pemicu Banjir

DPRD Nilai Perambahan HPT Salah Satu Pemicu Banjir
HPT Sumpu yang terus dibabat. ( ktc )


TELUK KUANTAN  - Banjir begitu cepat melanda. Padahal dulunya banjir datang hanya setahun sekali. Namun akhir-akhir ini, banjir datang silih berganti dalam satu tahun ini. Bahkan tiga hingga empat kali banjir itu datang menghantam.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan dari anggota DPRD Kuansing, Andi Nurbai SP. Ia menilai, banjir yang berulang kali melanda bumi Kuansing ini akibat maraknya perambahan kawasan hutan produksi (HPT), dan hutan lindung di bagian hulu Sungai Kuantan, sehingga daerah serapan air nyaris tidak ada lagi.

"Hutan-hutan kita habis, sekarang kawasan hutan yang dibabat. Akibatnya apa, banjir datang menghantam kita berulang kali," kata Andi Nurbai SP kepada wartawan, Selasa (9/2/2016).

Perambahan kawasan hutan yang beralih fungsi menjadi lahan perkebunan di wilayah hulu, tepatnya di Hulu Kuantan, dinilainya sudah merajalela. "Ini adalah ulah para cukong yang membabat hutan negara sembarangan," katanya.

Banjir yang melanda wilayah Kuansing saat ini menurut Ketua Komisi C DPRD Kuansing itu akibat pembukaan HPT itu secara ilegal. "Sekarang itu daerah resapan yang kurang, makanya banjir cepat datang dan cepat pula berlalu," katanya.

Oleh sebab itu, Politisi PAN Kuansing ini berharap kedepan perambahan kawasan hutan ini ditertibkan guna menyelamatkan hutan negara. "Masalah ini sangat komplit. Penyelesaiannya harus melibatkan instansi vertikal seperti kepolisian, kejaksaan, kementrian kehutanan dan lingkungan hidup, TNI.  Jadi, mohon dukungan semua pihak agar persoalan ini bisa selesai dengan tuntas," pungkasnya.(isa )

Berita Lainnya

Index