Ratusan Hektar Lahan terbakar di Pucuk Rantau, Tim Kewalahan Padamkan Api

Ratusan Hektar Lahan terbakar di Pucuk Rantau, Tim Kewalahan Padamkan Api
Lahan terbakar dan pemadaman api di kawasan desa Ibul kecamatan Pucuk Rantau. ( ktc )

TELUK KUANTAN – Hingga Senin ( 14/9/2015 ) siang, tim berbagai instansi masih kewalahan memadamkam api akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan desa Ibul dan sekitarnya dikecamatan Pucuk Rantau dan desa lain di kecamatan Kuantan Mudik. Ratusan hektare lahan diperkirakan terbakar yang tersebar diberbagai titik.

“ Jumlah titik-titik lahan yang terbakar puluhan, kalau luasnya ratusan hektar tapi terpencar-pencar lokasinya,”ujar Wahyudi , petugas Satgana Dinas Sosial Kuansing, yang ikut serta bersama petugas Damkar, Polisi, TNI dan Satpol PP memadamkan kobaran api yang sedang terjadi.

Menurutnya, tim yang turun tidak dapat memadamkan kobaran api yang sedang terjadi, namun mencegah api jangan meluas ke kawasan lain. “ Itu langkah-langkah yang saat ini sedang dilakukan tim bersama-sama , dengan masyarakat dan jajaran pemerintah kecamatan Pucuk Rantau,”ujarnya.

“ Apalagi jumlahnya banyak dan lokasi berpencar pula dengan medan yang juga berat, kalau areal terbakar kecil langsung dipadamkam dengan peralatan yang ada,”ujarnya.

Menurutnya, api yang sedang berkobar terjadi dilahan perkebunan masyarakat maupun perusahaan, baik yang ditanami karet maupun kelapa sawit  dan belum dapat dipastikan penyebabnya  . “ Kita harapkan dapat segera tertangani, dengan bantuan segenap unsur dan masyarakat,”ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kuansing, Hardi Yacub mengakui saat ini tim sedang berusaha memadamkam api dilapangan. Namun dirinya belum mendapatkan laporan soal luas areal yang terbakar.

Diakui Hardi Yacub, dari hasil pantauan satelit NOAA, pada hari Minggu ( 23/9/2015 ) di Kuansing terpantau 11 titik api. “ Semuanya dikawasan Ibul sesuai laporan, tetapi sesuai pengamata peta lebih lanjut sebagia titik api berada di Peranap kabupaten Indragiri Hulu yang berdekatan dengan desa Ibuk,”jelasnya.

Hardi mengimbau, agar warga tidak membakar lahan pada saat musim kemarau termasuk membuang api sembarangan dimusim kemarau. Karena jika terjadi kebakaran, sulit dipadamakan akibat stok air yang menipis pula.( isa )

Berita Lainnya

Index