DILLI - Presiden Timor-Leste Taur Matan Ruak bersama ibu negara Isabel Ferreira dan mantan Perdana Menteri Timor-Leste Mari Alkatiri menghadiri perayaan Idul Fitri di Mesjid An’nur di Dili, Kamis pagi, 8 Agustus 2013.
Ratusan umat Islam melaksanakan sholat Ied mulai pukul 7.30 pagi waktu setempat. Komunitas Islam dari beberapa negara berbaur dengan ratusan warga Timor Leste. Mereka berasal dari antara lain Indonesia, India, Bangladesh, Malaysia, dan Pakistan.
Dalam sambutan perayaan Idul Fitri, Presiden Taur Matan Ruak mengatakan, umat Islam ikut berjuang untuk kemerdekaan Timor-Leste. Walaupun berbeda agama, ujarnya, tetapi warga Timor Leste satu kepercayaan dan satu tujuan, yakni hanya untuk Tuhan. Ia berharap, umat Islam di Timor Leste terus memberikan kontribusinya dalam proses pembangunan negara .
“Saya mengatakan hal ini karena keluarga saya juga Islam. Saya sendiri yang Katolik. Kita memberikan kebebasan kepada komunitas Islam untuk mencari kehidupan yang layak, hidup tenang, damai,” kata Presiden Taur Matan Ruak.
Setelah itu Presiden Taur Matan Ruak mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri untuk komunitas Islam di Timor-Leste dan komunitas Islam di dunia.
Ketua oposisi Partai Fretilin, Mari Alkatiri terharu atas kehadiran Presiden Timor-Leste serta Ibu Negara. Menurutnya, ini baru pertama kali sejak Timor-Leste merdeka perayaan Idul Fitri dihadiri oleh Presiden dan Ibu Negara. Kehadiran Presiden, ujarnya, menunjukkan perdamaian antar umat beragama, persatuan antar sesama, dan tidak saling membedakan.
Alkatiri juga menyerukan perdamaian, persatuan umat Islam dunia serta persatuan komunitas beragama untuk saling mencintai, saling memaafkan. “Saya sedih melihat selama berpuasa sebulan orang-orang terus saling membunuh karena agama, karena kekuasaan. Saya menentang ini,” kata Alkatiri.
Presiden Komunitas Islam Timor-Leste Haji Arif Sagran juga menyerukan perdamaian dan persatuan umat Islam di Timor Leste dan dunia. ( tempo.co )