TELUK KUANTAN - Helat pacu jalur boleh jadi masih 5 bulan lagi, namun sejumlah desa berusaha memperbaharui jalur mereka yang sudah lama salah satunya Desa Sungai Manau Kecamatan Kuantan Mudik. Desa ini memiliki memiliki jalur tangguh yang sering masuk 3 besar di ajang pacu jalur nasional Teluk Kuantan yakni Kalojengking Tigo Jumbalang.
Masyarakat setempat saat ini tengah membuat jalur generasi ketiga Kalojengking Tigo Jumbalang.
Hal dibenarkan Kades Desa Sungai Manau Kecamatan Kuantan Mudik , Sukry Ilyas kepada wartawan, Senin (18/2) pagi. Menurutnya, dari pencarian kayu yang sudah dilakukan, jalur generasi ketiga ini berasal kayu jenis Marsawa atau Tonam yang memiliki panjang 31 meter yang mampu dimuat anak pacu sekitar 55 hingga 57 orang.
Menurutnya, kayu bagi jalur baru mereka ini, mereka peroleh di Sungai Putiah desa Sungai kelelawar Kecamatan Hulu Kuantan, dengan jarak tempuh sekitar 3 jam perjalanan dari Desa Sungai Manau.
Ditambahkan Sukry, dari hasil perhitungan pihak panitia, sampai selesai pembuatan jalur baru ini akan menelan dana sekitar Rp. 40 juta. Dana tersebuit terdiri upah tukang Jalur ( bernama ison yang sangat terkenal dari Hulu kuantan) sebesar Rp. 20 juta. Sisanya untuk kepentingan lain yang memang dibutuhkan untuk pembuatan jalur ini hingga bisa dipacukan diberbagai arena.
'' Mudah-mudahan dengan adanya jalur baru ini masyarakat tetap kompak dan menjaga persatuan dan kesatuan,'' Tuturnya sembari menyebutkan warga setempat telah memasuki hari keempat menarik kayu jalur dari lokasi penebangan.
Dijelaskanya, pembuatan jalur baru ini terlaksanakan berkat kebersamaan dan kekompakan masyarakat. Namun demikian mereka sangat berharap juga adanya partisipasi dan bantuan sumbangsih dari seluruh masyarakat kuansing dan Pemkab Kuansing, agar harapan dan niat baik masyarakat Desa Sungai Manau dalam membuat jalur dapat terkabul.
''Jalur Kalojengking Tigo Jumbalang ini merupakan jalur andalan di Kabupaten Kuantan Singingi dan sangat disegani oleh jalur di kancah nasional, maka dari itu dana untuk pemeliharaan, pengecatan dan lainnya sangatlah diperlukan,''pungkasnya. ( isa )
Hal dibenarkan Kades Desa Sungai Manau Kecamatan Kuantan Mudik , Sukry Ilyas kepada wartawan, Senin (18/2) pagi. Menurutnya, dari pencarian kayu yang sudah dilakukan, jalur generasi ketiga ini berasal kayu jenis Marsawa atau Tonam yang memiliki panjang 31 meter yang mampu dimuat anak pacu sekitar 55 hingga 57 orang.
Menurutnya, kayu bagi jalur baru mereka ini, mereka peroleh di Sungai Putiah desa Sungai kelelawar Kecamatan Hulu Kuantan, dengan jarak tempuh sekitar 3 jam perjalanan dari Desa Sungai Manau.
Ditambahkan Sukry, dari hasil perhitungan pihak panitia, sampai selesai pembuatan jalur baru ini akan menelan dana sekitar Rp. 40 juta. Dana tersebuit terdiri upah tukang Jalur ( bernama ison yang sangat terkenal dari Hulu kuantan) sebesar Rp. 20 juta. Sisanya untuk kepentingan lain yang memang dibutuhkan untuk pembuatan jalur ini hingga bisa dipacukan diberbagai arena.
'' Mudah-mudahan dengan adanya jalur baru ini masyarakat tetap kompak dan menjaga persatuan dan kesatuan,'' Tuturnya sembari menyebutkan warga setempat telah memasuki hari keempat menarik kayu jalur dari lokasi penebangan.
Dijelaskanya, pembuatan jalur baru ini terlaksanakan berkat kebersamaan dan kekompakan masyarakat. Namun demikian mereka sangat berharap juga adanya partisipasi dan bantuan sumbangsih dari seluruh masyarakat kuansing dan Pemkab Kuansing, agar harapan dan niat baik masyarakat Desa Sungai Manau dalam membuat jalur dapat terkabul.
''Jalur Kalojengking Tigo Jumbalang ini merupakan jalur andalan di Kabupaten Kuantan Singingi dan sangat disegani oleh jalur di kancah nasional, maka dari itu dana untuk pemeliharaan, pengecatan dan lainnya sangatlah diperlukan,''pungkasnya. ( isa )
