Guru Berkonflik, Dewi UN Sendirian di Kelas

Guru Berkonflik, Dewi UN Sendirian di Kelas
Ilustrasi Ujian Nasional SD. ANTARA/Dhoni Setiawan. ( tempo.co/ktc )

KUDUS - Dewi Nur Afifah, 12 tahun, sendirian menempuh ujian nasional di ruang kelasnya. Ia adalah satu-satunya siswi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Ditemani dua guru pengawas, dia menjalani hari kedua ujian nasional untuk mata pelajaran matematika, Selasa, 7 Mei 2013. "Saya bisa mengerjakan bahasa Indonesia kemarin, dan matematika hari ini," katanya. "Mudah-mudahan besok bisa mengerjakan IPA."

Dewi tampak tenang mengerjakan soal-soal di hadapannya, sekalipun dia menjadi korban konflik internal yayasan pengelola sekolah itu. Konflik berawal Januari lalu. Saat itu Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum masih memiliki 98 siswa, dan 14 siswa di antaranya tercatat di kelas VI. Pangkal konflik adalah reorganisasi dan penghentian Subchan, Kepala MI Nurul Ulum.

Madrasah itu memiliki 12 guru. Akibat pemecatan itu, 10 guru di antaranya ikut keluar bersama Subchan. Selain para guru, ada 36 siswa ikut terpengaruh untuk eksodus, termasuk di antaranya 13 siswa kelas VI.

"Saya sebenarnya sudah pernah keluar terpengaruh ajakan guru," kata Dewi.
Tapi, karena lokasi sekolah baru cukup jauh, Dewi pun kembali. "Dewi saya minta kembali masuk ke MI Nurul Ulum," kata Suharti, orang tua Dewi.

Meski hanya memiliki satu siswa kelas VI, sekolah itu tak lantas bubar. Madrasah itu mampu merekrut 12 guru baru, pengganti guru yang eksodus. ( tempo.co/ktc )

Berita Lainnya

Index