Megawati Heran Lihat Perempuan Sekarang: Maunya Apa Ya? Selfie, Flexing, Mejeng?

Megawati Heran Lihat Perempuan Sekarang: Maunya Apa Ya? Selfie, Flexing, Mejeng?
Megawati. ( Fhoto : KOMPAS.com)

YOGYAKARTA - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku heran dengan kegiatan para perempuan yang belakangan dianggap bertolak belakang dengan perjuangan para perempuan pada era kemerdekaan.

Perempuan saat ini, menurut Megawati, malah kerap mempertontonkan hal yang dinilai seharusnya tidak perlu. Misalnya, sibuk berswafoto atau selfie dan pamer kekayaan atau flexing.

Hal itu ia sampaikan saat bercerita bahwa dirinya pernah meresmikan kapal bernama "Laksamana Malahayati". Mega mengaku kagum dengan sosok pahlawan nasional perempuan yang berasal dari Aceh tersebut.

"Dia (Laksamana Malahayati) seorang Laksamana, jenderal angkatan laut dan dia tempur lho. Baca sejarah, waktu itu dibunuh lho, Gubernur Jenderal Cornelis de Houtman, perang tanding pakai apa, pakai pedang," cerita Megawati di hadapan para relawan Ganjar Pranowo yang sebagian besar kaum intelektual Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (22/8/23).

Berkaca pada perjuangan Laksamana Malahayati, Megawati lantas membandingkan dengan perempuan zaman sekarang.

Ia pun heran dan bertanya apa keinginan perempuan saat ini karena sering melakukan kegiatan yang tak ada artinya.

"Lah kok menurut saya, perempuan sekarang karepe opo yo (maunya apa ya)? Nah, ya memang ada benarnya itu, karena apa? Wah, kalau untuk opo, selfie, terus opo neh (lagi) iku (itu), flexing, sudah gitu mejeng, masya Allah," sesal Megawati.

Presiden kelima RI ini menyadari bahwa ucapannya pasti akan dipertanyakan kembali oleh para perempuan dan ibu-ibu.

Mereka, jelas Megawati, pasti akan heran mengapa dirinya mengatakan demikian.

"Lah, benar lho. Silakan saja lihat (para perempuan sekarang). Lah, terus maunya apa? Saya tanya maunya apa?" ujar Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.

Lebih lanjut, Megawati mulai menyinggung persoalan stunting yang juga menjadi persoalan para ibu rumah tangga.

Namun, ia enggan terlalu jauh berkomentar karena merasa apa yang disampaikan justru kerap berbalik kepadanya.

Megawati mengaku dari ucapannya malah kerap mengalami perundungan atau bully.

"Wah untuk ibu-ibu, mbok ya sudah jangan mikir kalau untuk masak itu enggak usah selalu minyak goreng. Wah (saya) di-bully, Ibu Mega tidak empati pada rakyat, eee gile," ucapnya.

"Lha padahal saya itu bilang, itu dipotong (kutipannya). Saya bilang bisa, dengan bikin kukusan, dengan bikin kukusan, sayur, dipepes, dipanggang. Lah kalau terus-terusan begini saya khawatir lho," sambung dia. ( sumber : KOMPAS.com)

Berita Lainnya

Index