Karet Tabung Gas, Ternyata Salah Satu Pembuatnya Gapoktan Berkah Bersama di Lubuk Terentang

Karet Tabung Gas, Ternyata Salah Satu Pembuatnya Gapoktan Berkah Bersama di Lubuk Terentang
Mardianto Manan tunjukan karet tabung gas di Gapoktan Berkah Bersama

 

TELUK KUANTAN – Anggota DPRD Riau, Dr Ir Mardianto Manan, I.AP, MT mengaku terkejut dengan usaha yang digeluti gabungan kelompok tani ( Gapoktan ) Berkah Bersama di desa Lubuk Terentang kecamatan Gunung Toar, Kuansing Riau.

Mengapa tidak, Gapoktan ini mampu menghasilkan sejumlah produk yang sangat dibutuhkan masyarakat mulai dari seal atau karet tabung gas, tikar plastik dan alas kaki plastik.

“ Bahkan Gapoktan ini bisa menghasilkan ban kenderaan roda dua dan roda empat,”katanya.

Saat itu katanya usai reses didesa itu Ia diajak pengurus Gapoktan meninjau usaha mereka. Dari penuturan Sekretaris Gapoktan, khusus untuk produksi karet tabung gas mungkin salah satu yang dilakukan pelaku usaha kecil menengah di Indonesia.

“ Ini tentu membanggakan Kita semua. Ada usaha anak Kuantan Singingi yang berhasil mendorong perkembangan industri seperti ini,”ujarnya.

Menurut Mardianto, produksi karet tabung gas memiliki prospek yang cerah karena dibutuhkan seluruh rumah tangga.  

“ Ini bahan yang dibutuhkan ibu-ibu rumah tangga dirumah kalau tabung gas dirumah mereka badosiar ( berbunyi ). Ternyata penghasil karet ini ada di Lubuk Terentang,”katanya.

“ Kita harus bangga dan mendukung usaha ini karena tidak menyangka bahan ini dihasilkan juga di Kuansing,”lanjutnya.

Untuk prospek penjualan  sendiri sebutnya juga sangat besar. Bahkan Gapoktan tersebut sempat mengadakan kontrak kerjasama dengan SPBE ( stasiun pengisian bahan bakar elpiji ) untuk memasok karet tabung gas ini.

Namun katanya, pengembangan usaha Gapktan saat ini terkendala masalah modal untuk membeli bahan dan ongkos tenaga kerja.

“ Kalau ada pinjaman lunak tanpa agunan mereka mau meminjam untuk menghembangkan usaha. Sebab  mereka tak punya asset yang dapat dijadikan agunan,”katanya.

Untuk itu Mardianto Manan meminta bantuan pihak swasta lewat dana CSR membantu Gapoktan ini, baik lembaga perbankan seperti Bank Riau-Kerpi Syariah, perusahaan tambang, perusahaan kelapa sawit dan perusahaah kertas yang beroperasi di Kuansing.

“ Mereka harus turut serta membantu usaha lokal yang bagus seperti ini jangan hanya mencari untung di Kuansing,”ujarnya. 

Ia berharap usaha Gapoktan Berkah Bersama ini dapat berkembang, sehingga dapat mencegah laju konversi lahan karet yang ada di Kuansing ke kebun kelapa sawit.

“ Sekarang kan usaha karet seperti mati koro atau hidup segan mati tak mau. Kalau usaha ini maju maka orang akan kembali ramai-ramai menanam karet,”ujarnya. ( adv )

Berita Lainnya

Index