Membangunkan Pamor Kopi Conti Dari Kuansing

Membangunkan Pamor Kopi Conti Dari Kuansing
Habibullah alias Abil sedang meracik Kopi Conti

Tokoh pers Provinsi Riau, H Zulmansyah Sekedang, Kamis ( 11/6/21 ) sekira pukul 12.30 Wib siang baru saja sampai di Kota Teluk Kuantan.  Ia lantas menuju kedai kopi NF menemui pengurus Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) yang sudah menunggunya.

            Ia dan pengurus PWI Riau lainnya hendak rehat sesaat setelah menempuh 4 jam perjalanan dari Pekanbaru sebelum menuju Balai Pendopo Rumah Dinas Bupati untuk acara pelantikan pengurus PWI Kuansing periode 2021-2023.  Ketua PWI Riau itu lantas menyeruput segelas es kopi, yang lain menikmati kopi hitam dan kopi susu sambil mencicipi aneka kue ringan.

            Sebelumnya Zulmansyah bertanya kepengurus PWI Kuansing, minuman spesial yang ada di kedai kopi ini. Lantas dijawab Ketua PWI Kuansing, Ultra Sandi, Kopi Conti.

Lalu Zulmansyah memesan segelas es kopi. 

“ Nikmat ya,”kata Zulmansyah.

Kopi Conti terucap kembali oleh Zulmansyah saat memberi sambutan pada acara pelantikan pengurus PWI Kuansing. Dihadapan Bupati, unsur Forkompimda dan tamu undangan lainnya, pria asal Aceh ini mengaku bukan penikmat kopi.

Saya memang tidak pengopi, tapi setelah saya mencoba Kopi Conti, ternyata nikmat. Ini harus dipromosikan, sehingga Kopi Conti ini dikenal dimana-mana sama," kata Zulmansyah kala itu.

“ Teman-teman wartawan tolong dibantu promosikan Kopi Conti ini. Kalau makin maju efek ekonominya luar biasa bagi orang-orang yang terlibat dalam jaringan pengembangan kopi ini. Di Riau juga ada kopi yang sudah dikenal yakni Kopi Meranti, Kopi Conti juga harus terkenal,”sambungnya.

Hari itu Zulmansyah dua kali meneguk Kopi Conti. Selepas acara Ia kembali bertandang ke  Kedai Kopi NF. Lagi-lagi dirinya memesan es kopi sebelum kembali ke Pekanbaru.

Kopi Conti bukan jenis tanaman kopi. Melainkan nama dari hasil racikan kopi ditempat asalnya Kecamatan Cerenti yang kini semakin terkenal.  Bahkan telah menjadi salah satu ikon kuliner di negeri yang terkenal dengan tradisi Pacu Jalur ini.

Awalnya Kopi Conti hanya diseduh penikmatnya di kawasan hilir Kuansing. Mulai dari kecamatan Cerenti, Inuman hingga ke Kuantan Hilir. Tetapi kini berkembang pesat dan meluas.

Kedai dan warung kopi penyedia kopi ini sudah bermunculan di ibukota Kuansing Teluk Kuantan dan Pekanbaru.  Penikmatnya juga menjangkau hingga ke Jakarta dan negeri jiran Malaysia.

            Bahan racikan yang pas dan olahan tradisonal membuat kopi ini terasa pas bagi lidah penikmati kopi. Tidak hanya bagi warga tempatan, namun bagi orang luar dan yang datang ke Kuansing. Aroma dan rasanya mampu menaklukan  lidah konsumen hingga keluar Cerenti tempat asal semula.

            Bukan hanya Zulmansyah yang menikmatinya. Ketua Pengadilan Negeri ( PN ) Teluk Kuantan, Wijawiyata, SH juga demikian. Hampir setiap hari kopi ini menemaninya bekerja sebagai ketua Pengadilan Negeri Teluk Kuantan di kantornya. Sesekali pria asal Sleman Yogyakarta ini bertandang ke kedai Kopi NF bersama Wakil Netua PN Teluk Kuantan, John Paul Mangunsong, SH dan hakim lainnya untuk mereguh nikmatnya kopi sambil berbincang hangat dengan kolega.

            Pengakuan Al Harif  juga demikian. Wiraswasta asal Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat yang bermukim di kota Teluk Kuantan menyebut, Kopi Conti sangat lembut saat diminum dan tidak menimbulkan rasa mual diperut.  Rasanya juga sangat kuat. Ia mengaku telah kecanduan kopi ini.

            “ Dua atau tiga kali minum dalam sehari tidak membuat perut gembung,”ujarnya.

            Kenikmatan kopi ini dimatanya selain diracik secara tradisional, penyajian Kopi Conti dikeda-kedai juga sangat tradisional. Sehingga rasanya tidak berubah.

            “ Air dimasak dengan bara kayu dalam tungku. Gunakan saringan panjang sehingga rasa otentiknya tidak hilang,”katanya.

Andi Pengelola Kedai NF Kopi Conti sedang mengolah minuman Kopi Conti

Pertumbuhan konsumen penikmat Kopi Conti merangkak naik tiga tahun terakhir. Andri pengelola warung NF Kopi Conti di Teluk Kuantan mengakui hal ini. Bahkan warungnya identik dengan kopi ini. Pelanggannya berasal dari Kuansing sendiri hingga orang luar yang datang ke Kuansing.

“ Pak Bupati dan Ketua PN dan anggota hampir tiap hari memesan,”ujarnya.

Dalam sepekan kata Andri warungnya memesan hingga 20 kilogram Kopi Conti yang diracik di kecamatan Cerenti. Dalam sehari rata-rata terjual 300 gelas kopi, baik kopi hitam, es kopi dan kopi susu.

“  Dibandrol dengan harga 7 ribu sampai 8 ribu pergelas, rata-rata omset sekitar 2 jutaan, sebulan sekitar 30 jutaan”katanya seraya mengucap Alhamdulillah.

Tidak semata menjual minuman Kopi Conti diwarungnya, Andri juga melayani permintaan dalam kemasan untuk konsumen. Mulai ke kota Pekanbaru, Padang Sumatera  Barat dan Jakarta.

“ Bahkan ada yang memesan untuk dibawa ke Malaysia,’tuturnya.

Ia mengakui Kopi Conti membawa berkah.  Penyukanya menyentuh petinggi negeri mulai dari Bupati, Ketua DPRD hingga masyarakat awam. Tamu kantor, perusahaan, organisasi dan individu dari luar banyak dibawa kekedainya.

“ Kopi Conti telah menjadi salah ciri khas kuliner di Kuansing, “ujarnya bangga,

Begitu juga Deprianto, Ia salah satu orang yang mengambil peluang semakin terkenalnya Kopi Conti ini.  Deprianto membuka dua kedai kopi yang menyediakan Kopi Conti sejak tahun 2018 yang lalu. Kedai pertama di Kecamatan Benai yang diberinya nama Kedai Kopi Caronti dan di Cerenti sendiri dengan nama Raja Kopi.  

Setiap minggu kedua kedainya memesan racikan Kopi Conti sebanyak 15 kilogram untuk memenuhi selera konsumen. Kedua usahanya masih eksis sampai kini. Ia berencana membuka kedai kopi baru serupa di ruas jalan Teluk Kuantan- Pekanbaru. 

Sama dengan Andri, Deprianto juga melayani pembelian Kopi Conti dalam bentuk bubuk pesanan pelanggan yang dikirim ke Pekanbaru, Pelalawan dan Rengat.

“ Kalau pesanan kopi Conti dalam bentuk bubuk Kita pesan dulu dari peracik Kopi Conti yang ada di Cerenti. Disana sekarang banyak peracik Kopi Conti. Ada Idis, Uwan, Uwan Sepakat dan Abil serta yang lainnya,”ujarnya.

Di kecamatan Cerenti sendiri asal Kopi Conti saat ini memang banyak peracik kopi ini yang bermunculan, salah satunya Habibullah. Selain meracik kopi, Ia juga membuka kedai kopi Abil Khas Caghonti.

Abil panggilan akrabnya salah satu bukti orang yang terdampak positif akibat meningkatkan konsumsi dan permintaan Kopi Conti. Dulu Ia seorang pekerja ditempat peracik Kopi Conti yang terlebih dulu eksis.

Namun Ia melihat tingkat konsumsi Kopi Conti semakin tinggi, Itu terjadi tiga tahun belakangan. Berbekal pengalaman meracik kopi ditempat sebelumnya ditambah masukan dari orang-orang tua yang pernah meracik Kopi di Cerenti pada masa lalu, lantas memutuskan membuka usaha sendiri.

Ia turun tangan langsung meracik Kopi Conti dibantu seorang karyawan. Tujuannya agar rasa Kopi Conti tetap orisinal sesuai pengalamannya. Usahanya tidak sia-sia. Saat ini, Abil memproduksi 20 kilogram Kopi Conti setiap minggu dan 80 kilogram setiap bulannya.

" Dengan harga jual perkilo 70 ribu, setiap bulan omset rata-rata 5.6 juta. Diluar minuman kopi yang terjual di kedai kopinya,"ungkapnya.

            Ia juga mengungkapkan, Kopi Conti racikannya tidak semata dipasarkan di Cerenti melainkan hingga ke Pekanbaru dan kabupaten Pelalawan dan di Teluk Kuantan.

            “ Di Teluk Kuantan punya langganan tetap kedai Teras Kopi. Itu dalam seminggu memesan 10 kilogram,”ujarnya.

Mengingat permintaan terus meningkat, Abil berusaha membeli peralatan racikan kopi yang lebih baik dan berproduksi banyak. Kalau sekarang masih dilakukan secara manual dan tradisional.

Meningkatnya permintaan Kopi Conti dimatanya, tidak terlepas dari bahan campuran dalam pengolahan,  Bahannya terdiri Cengkeh, Pala, Kulit Manis ditambah garam dan mentega.

“ Lalu  dipanggang selama satu jam dalam tabung diatas diatas bara api kayu. Pola tradisional ini yang membuat rasa asli kopi tidak hilang,”ujarnya.

Proses pemanggangan Kopi Conti secara tradisional

Rencana lain Abil, Ia ingin mengembalikan rasa asli Kopi Conti seperti masa lalu. Dulunya tutur Abil, biji buah kopi tidak dibeli dari luar Cerenti, melainkan dari tanaman kopi yang hidup ditempatnya.

" Kalau sekarang biji buah kopi dibeli dari Sumatera Barat, padahal dulu racikan Kopi Conti berasal dari tanaman kopi yang ditumbuh di kampung Kami. Lebih spesial lagi rasanya,"ujarnya.

Harapannya diwujudkan dengan rencana menanam tanaman kopi asli yang masih ada tumbuh di Cerenti. Karena saat ini masih terdapat sisa-sisa tanaman kopi tersebut yang tumbuh dihalaman rumah warga.

" Rencana waktu dekat menanam tanaman kopi asal Cerenti disebuah lahan. Sehingga produksi lebih terjamin untuk memenuhi keaslian Kopi Conti dimasa depan. Sehingga Kopi Conti benar-benar diracik dari kopi yang tumbuh di Kecamatan Cerenti seperti dulu. Pemerintah daerah dan perusahaan diminta membantu tenaga ahli, bibit dan peralatan,"ujarnya.

Kopi Conti semakin terkenal diluar Cerenti salah satunya berkat usaha gigih tokoh masyarakat Cerenti di Teluk Kuantan, H Nafrial. Nafrial yang pertama kali membuka kedai kopi yang menyuguhkan Kopi Conti di Teluk Kuantan. Saat pertama buka diberi nama Kedai Kopi Conti NF.

Usaha tersebut dilakoninya, selepas pensiun sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2013 dikelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan.

Sebelum memakai nama Kopi Conti, Ia punya banyak alternatif pilihan. Menurutnya, selain Conti dalam dialek lokal nama untuk Cerenti ada juga Caghonti dan Caronti. Tetapi akhirnya Ia memutuskan nama kopi Conti.

“ Kata Conti singkat.  Jika disebut Kopi Conti, lebih singkat dan padat tanpa menghilang unsur nuansa daerah. Menyebutnya lebih gampang dan mudah diingat,”ujarnya.

 Selepas itu kedai kopi miliknya identik dengan Kopi Conti khususnya di Teluk Kuantan, Bagi yang ingin melepas candu aroma dan rasa racikan kopi Conti mendatangi kedainya. Tiga tahun belakangan kedai-kedai kopi yang menyediakan racikan Kopi Conti banyak dibuka di Teluk Kuantan.

Mulai dari Depi Café, Kedai Kopi Aren, Kedai Kopi Separoh, Kedai Kopi Caghonti, Teras kopi. Para pemiliki kedai kopi ditempat asalnya Cerenti berekspansi mengembangkan sayap ke Teluk Kuantan dan daerah lain.

“ Kedai Kopi Caghonti, Kedai Kopi Depi Café dan Kedai kopi Separoh itu orang-orang Cerenti yang pindah ke Teluk Kuantan memanfaatkan peluang semakin populernya kopi Conti,”sebutnya.

“ Di Pekanbaru juga bermunculan kedai kopi yang menyediakan kopi Conti,’ujarnya.

Menurut Nafrial, sebelum Kopi Conti populer seperti sekarang, penjualan minuman kopi hasil racikan sendiri sudah lama ada di Cerenti.  Seterusnya Cerenti dikenal memiliki kedai kopi yang menyediakan kopi nikmat hasil racikan sendiri dan sering menjadi tempat singgah untuk menikmati kopi.  Terutama pengendara yang bepergian dari Kota Teluk Kuantan ke kota Rengat atau sebaliknya.

Dalam ingatannya sewaktu kecil, racikan kopi ini sudah ada sekitar tahun 1960-an. Tetapi Ia memperkirakan sudah ada sejak tahun 1950-an.

Waktu itu di Cerenti terdapat kedai kopi Apuang dan Cikau yang berjualan di pasar Cerenti. Merekalah yang memulai racikan kopi sendiri di Cerenti saat itu. Selain keluarga Apuang dan Cikau, warga tempatan yang bekerja dengan mereka kala itu akhirnya memiliki keahlian meracik kopi sendiri dan keahlian menurun sampai kegenerasi selanjutnya hingga saat ini,

Sebut Nafrial Apuang dan Cikau saat itu memakai kopi yang tumbuh di Cerenti untuk bahan racikan kopinya.

“ Rata-rata tanaman kopi yang tumbuh di Cerenti tahun 1950 an dan 1960an itu jenis Robusta . Maka batang dan buahnya besar-besar. Tapi ada juga Arabica, campuran lah,”katanya.

Zaman itu tanaman kopi itu masih banyak tumbuh dipekarangan warga, Kala itu produksinya masih dapat memenuhi kebutuhan kedai kopi yang ada di Cerenti.

Seiring perkembangan jumlah penduduk dan peminat kopi Conti, produksinya tidak mencukupi lagi, peracik kopi Conti lebih memilih membeli buah kopi dari Sumatera Barat yang cukup banyak dan murah. Apalagi jalan sudah bagus akses kenderaan dari Kuansing ke Sumatera Barat atau sebaliknya sehingga pasokan lancar

Kalau ada rencana untuk mengembangkan kembali tanaman kopi Cerenti dirinya sangat mendukung.  Jadi nanti seperti kopi Aceh, kopi Toraja dan kopi Bali yang sudah dulu terkenal.

“ Jadi tidak hanya racikan saja, namun juga ada biji kopi Conti yang terkenal,”katanya.

Karena itu pemerintah dan perusahaan perlu mendukung perkembangan racikan kopi Conti sekaligus tanaman kopi asal Cerenti untuk menciptakan peluang usaha dan peluang kerja.

Karena dirinya melihat perkembangan konsumsi kopi Conti luar biasa, Itu dilihat dari jumlah peracik yang bertambah banyak dan jumlah kedai kopi yang menyediakan Kopi Conti semakin banyak.

“ Artinya lidah dan selera konsumen penikmat kopi dapat menerima Kopi Conti ini. Tidak hanya orang  tempatan namun juga orang dari luar. Prospeknya luar biasa jika kelola dengan produksi, kemasan dan pemasaran yang baik,”ujarnya.

“ Ini waktu dan kesempatan luar biasa membangunkan Kopi Conti,”sambungnya.

Anggota DPRD Riau, Mardianto Manan bersama kolega minum Kopi Conti di Kedai NF Kopi Conti

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sendiri melihat prospek yang baik perkembangan usaha Kopi Conti dalam meningkatkan pendapatan warga yang tersasar disektor usaha ini.  Melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan Perindustrian meluncurkan sejumlah program membantu tumbuh kembang Kopi Conti dari sisi pemasaran dan peningkatan kualitas.

Kepala Dinas Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan Perindustrian Kuansing, Drs Azhar Ali, MM mengatakan, bulan Oktober ini mereka berkunjung ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Padang  di Provinsi Sumatera Barat menjalin kerjasama dalam pelatihan sumber daya manusia pelaku usaha kecil menengah.

Salah satu hasilnya, pada tahun 2022 mendatang akan digelar pelatihan pengolahan kopi dari tanaman kopi dalam bentuk buah menjadi kopi bahan jadi untuk dipasarkan.

" Pelatihan kopi siap seduh (sebagai barista) dengan bahan dari Kopi Conti,'ujarnya.

            Dari sisi pemasaran katanya akan membantu memasarkan Kopi Conti terutama ditempat pusat oleh-oleh Riau agar semakin dikenal.  Sebab dari sisi rasa Kopi Conti sudah ada konsumennya, tinggal membentuk brand market dan promosi gencar.

Usaha pemerintah daerah ini agar Kopi Conti menjadi salah satu penggerak ekonomi sektor rill di daerah ini.

“ Bertumbuhnya  kedai-kedai kopi menyerap tenaga kerja, membuka lapangan usaha dan memberi pemasukan bagi penerimaan asli daerah,”ujarnya.

Selain itu katanya pertumbuhan konsumen penikmat kopi sangat besar di Indonesia. Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian konsumsi kopi di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 370 ribu ton.

“ Ini peluang yang besar,”katanya,

Lanjutnya, ada dua jenis usaha yang sedang didorong pemerintah daerah karena memiliki prospek sangat bagus dan menjadi ikon Kuansing dimasa depan. Selain Kopi Conti ada Batik Kuansing.

“ Dua segemen usaha ini memiliki kualitas teruji yang dibuktikan dengan serapan konsumen dipasar,’katanya.

            Pemerintah daerah katanya juga mendorong kerjasama pemasaran, promosi dan pendanaan dengan pihak perbankan seperti Bank Riau-Kepri, Bank BRI, Bank  Mandiri dan lembaga keuangan resmi yang ada guna mengembangkan Kopi Conti. Begitu juga BUMN seperti PLN dan PTPN V dan perusahaan swasta besar seperti PT. RAPP untuk mendukung. ( idi susianto )

 

 

Berita Lainnya

Index