Kuansing Wakili Riau Diajang Parade Tari Nusantara di Jakarta

Kuansing Wakili Riau Diajang Parade Tari Nusantara di Jakarta
Kontingen Kuansing saat tampil diparade tari Riaui. r.24.com

TELUK KUANTAN - Sanggat Binsalo Art dari kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) mewakili provinsi Riau diajang parade tari nusantara yang akan digelar 11 Agustus mendatang di Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) Jakarta.

Mengusung tema Surak Rang Kuantan, kontingen Kuansing akan berangkat ke Jakarta 8 Agustus mendatang. Kuansing berhak mewakili bumi Lancang Kuning ini karena berhasil menjadi juara pada parade tari se-Riau di Pekanbaru belum lama ini.

" Ini tentu kebanggaan bagi Kuansing mewakili Riau, ada 20 orang yang akan berangkat mengharumkan nama Kuansing dan Riau. Sekarang Kami sedang giat berlatih,"ujar Iwan Kuantan salah seorang personil yang akan berangkat, Senin ( 5/8/2019 )

" Kita optimis meraih hasil baik karena koreografer Kuansing bang Epi Martison yang sudah banyak pengalaman bidang tari dan diakui secara nasional,"ujarnya.

Keberangkatan mereka katanya difasilitasi oleh pemerintah provinsi Riau. 

Sementara itu Epi Martison belum lama ini kepada media menyatakan, menyebutkan Surak Rang Kuantan ini, merupakan Karya seni yang terinspirasi dari kisah nyata Tepian Narosa, sebagai tempat wisata "Budaya Pacu Jalur " salah satu kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.

Dalam karya ini, katanya, penata tari hanya menghadirkan sketsa sketsa, tentang beberapa kebiasaan masyarakat di Tepian Narosa tempo dulu dan masa sekarang. Dulunya Tepian Narosa hanya sebagai jamban dan tempat mandi.

Sekaligus juga menjadi pelabuhan tempat bongkar muat hasil panen kebun, sawah, ladang dan hasil menangkap ikan para nelayan, juga sekaligus tempat curhat para emak emak.

Namun sekarang telah terjadi pergeseran eksistensi dan fungsi, Tepian Narosa sudah menjadi tempat wisata, sebagai arena atau gelanggang Pacu jalur." Dimana setiap tahunnya bisa menarik wisatawan dari berbagai daerah, baik dalam maupun luar negeri," Sebutnya yang juga Tokoh Seni Budaya Indonesia Putra Asal Kuansing.

Dijelaskannya, Tepian Narosa akan selalu terlihat bagaimana indahnya kebersamaan bergotong royong, kelakar, senda gurau, penuh tawa ria, semangat kerja penuh tanggung jawab, dan sportivitas sudah menjadi tradisi disaat pacu jalur tiba.

"Dari dulu sampai sekarang, Surak Kayua ...Kayua... Kayua ... tak kan pernah hilang dari ingatan rang kuantan," terangnya.

Ketika ditanyakan, apakah masih seperti itu Surak Rang Kuantan di Tepian Narosa, Epi Martison menyebutkan kalau Tepian Narosa sekarang sudah ada peradaban, adat adab yang bergeser.

"Inilah yang digambarkan dalam karya dengan simbol gerak menginjak tampi beras, dan menginjak kombuik padi," ujarnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index