Agar BBM Bersubsidi Tak Salah Sasaran, Didirikan SPBU Untuk Industri

Agar BBM Bersubsidi Tak Salah Sasaran, Didirikan SPBU Untuk Industri
Antrean truk hendak mengisi solar di SPBU Sungai Jering. ( isa )
TELUK KUANTAN - Beberapa pekan terakhir, antrian truk dan kenderaan
yang menggunakan solar di SPBU terus terjadi, baik pada malam maupun
siang hari. Kondisi ini mengakibatkan sering menimbulkan kemacetan
disekitar SPBU. Untuk mengurangi hal ini, sudah saatnya dibangun SPBU
yang khusus digunakan untuk kenderaan truk-truk untuk kebutuhan
industri tersebut.
" Sebenarnya BBM seperti solar yang dijual untuk SPBU kan subsidi
digunakan untuk masyarakat. Sementara untuk keperluan industri,
kalangan dunia usaha sudah ada aturan nya sendiri, namun untuk
Kuansing masih terjadi hal ini, hal ini mengakibatkan sering terjadi
antrian panjang di SPBU terlebih beberapa pekan terakhir khusus untuk
yang mengisi solar,"ujar anggota DPRD Kuansing, Andi Nurbai, Rabu (
27/2 )  siang.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan ujarnya mengurai masalah ini,
sudah saatnya Pertamina mengizinkan atau membentuk SPBU khusus untuk
kalangan industri baik jenis solar, pertamax atau bensin ( premium ).
Sebab jika tidak, truk-truk yang semakin banyak lewat ditambah dengan
bus-bus antar kota dan antar provinsi serta masyarakat luas akan
menggunakan BBM bersubdsi di SPBU.
" Tentu saja kapasitas SPBU umum yang ada tidak akan mampu untuk
menampungnya,"ujar Ketua Partai Amanat Nasional Kuansing itu.
Ia juga menghimbau agar dunia industri mematuhi aturan yang ada soal
ini, dengan tidak membeli solar dan bensin bersubsidi. Karena hal
tersebut dapat mengurangi jatah BBM bersubsidi untuk masyarakat luas.
Yang lebih penting tidak mengakibatkan antrian yang terjadi seperti
yang ada saat ini.
Sementara itu pantauan dilapangan antrean truk-truk pengangkut CPO,
batubara dan kayu alam dan kayu dari hutan HTI memang antre di SPBU
yang ada, baik di SPBU Sitorajo Kari, SPBU Kebun Nenas dan SPBU Sungai
Jering. di SPBU Sungai Jering misalnya, pada siang kemaren antrean
lebih dari 150 meter.
Antrean hanya bagi kenderaan yang ingin mengisi solar. Sementara untuk
premium sampai saat ini tampak tidak terjadi kendala, karena pasokan
yang ada masih dapat memenuhi kebutuhan warga dan kenderaan. ( isa )




Berita Lainnya

Index