TELUK KUANTAN - Akibat koordinasi antar instansi yang kurang baik, banyak pohon-pohon pelindung yang rusak akibat pemasangan tiang listrik. Harusnya melalui koordinasi yang baik, pohon pelindung tidak rusak, tiang listrik terpasang karena sama-sama dibutuhkan.
Seperti dijalan jalur dua Sungai Jering menuju Kari. Saat ini pohon-pohon pelindung yang masih tersisa dipangkas untuk pemasangan tiang listrik. Melihat titik pemasangan tiang listrik yang searah dengan pohon pelindung maka pohon pelindung tersebut akan tetap dipangkas seterusnya mengingat menganggu kabel jaringan listrik.
Sebelumnya juga akibat koordinasi yang tidak baik, pohon-pohon pelindung yang ditanam disepanjang ruas alan protokol di Teluk Kuantan sudah banyak yang mati dan ditebangi akibat pemasangan tiang listrik dan Telkom dan pembangunan Ruko. Kondisi ini membuat Teluk Kuantan semakin gersang dan tidak asri lagi.
Ruas jalan Proklamasi misalnya, pohon pelindung yang masih tersisa terdapat di depan Balai Pertemuan Abdoer Rauf Teluk Kuantan dan Hotel Kuansing, Vihara Sriwijaya dan sejumlah lokasi. Padahal keberadaan pohon pelindung berperan besar menciptakan keindahan bagi kota dan sumber karbondioksida sebagai penghasil oksigen.
Ketua Komisi C DPRD Kuansing, Andi Nurbai menyayangkan kondisi ini. " Komisi C pernah ke Bandung, disana pemerintah kota sudah membuat jalur khusus untuk jaringan listrik dan Telkom serta PAM, bahkan jalur tersebut disewa oleh PLN dan Telkom sehingga menambah pendapatan daerah Pemkot Bandung, disamping memang kota menjadi teratur. Sekarang di Teluk Kuantan kabel berseliweran,"ujarnya.
Begitu juga bagi pemilik Ruko dan bangunan pribadi, kedepan perlu aturan mereka menyelamatkan pohon pelindung. " Jangan ditebang, karena untuk mereka juga, Ruko dan rumah mereka jadi hijau,"ujarnya.
" Jika perlu yang menebang pohon pelindung di denda atau disuruh mengganti. Kalau tidak pohon pelindung akan semakin habis,"tutupnya. ( isa )
