TELUK KUANTAN - Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Jumat ( 5/8/2016 ) sekira pukul 18.45 WIB, Arga Dimas Saputra ( 9 ) korban kekerasan yang berbuntut kakinya patah dan diamputasi, sempat meminta sang ayah untuk membeli es krim dan ayam goreng kentucky.
Hal ini dikatakan Kades Koto Kari kecamatan Kuantan Tengah, Bustaman saat ditanya wartawan kondisi dan aktifitas Arga Dimas Saputra jelang meninggal dunia.
" Jelang meninggal dunia, dia minta Ayahnya beli es krim dan ayam goreng Kentucky,"ujar Bustaman, Jumat ( 5/8/2016 ) malam.
Menanggapi permintaan sang anak ujar Bustaman, sang ayah Masrion kemudian pergi membeli es krim dan ayam goreng kentucky dan memberikan kepada sang anak tercinta. " Arga Dimas Saputra sempat menghabiskan es krim, namun ayam goreng kentucky tidak. Saat Arga Dimas Saputra menikmati es krim, sang Ayah pamit sebentar mau mandi. Saat Ayah nya mandi, Arga Dimas Saputra meninggal dunia, jadi tidak didepan sang Ayah, Arga Dimas Saputra meninggal,"ujar Bustaman.
Usai mandi dan mendapati anak sudah meninggal ujar Bustaman, Masrion langsung menangis dan memeluk melihat sang anak sudah tiada yang selama ini Ia perjuangkan untuk sembuh. Sesaat kemudian tetangga berdatangan. Menurut Bustaman sesuai keinginan orang tuanya, Arga Dimas Saputra akan dimakamkan di desa Sitorajo Kari.
" Ayah Arga Dimas memang berasal dari desa Sitorajo, Ia ingin jasad sang anak dimakamkan disana. Pemakaman rencananya Sabtu ( 6/8/2016 ),"pungkasnya seraya memohon doa dari seluruh masyarakat untuk almarhum.
Meninggalnya Arga Dimas Saputra tak hanya menimbulkan duka bagi keluarga, namun juga warga yang mengikuti kisah sedih sang anak ini mulai dari kejadian, berjuang di Jakarta bersama orang tua untuk menjalani operasi hingga kembali ke kampung halaman untuk kesembuhan. Pasalnya kasus Arga Dimas Saputra sempat mendapat perhatian media masssa. Duka disampaikan warga di status BBM dan Facebook yang mendoakan Arga Dimas Saputra mendapat tempat yang layak disisi Allah SWT seraya berharap kasus serupa tak terjadi lagi..
Untuk itu pengawasan dan pembinaan orang tua, tetangga dan warga sekitar terhadap perilaku anak-anak patut ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang.( Utr )
