Kuansing Bebas Dari Penjualan Daging Babi

Kuansing Bebas Dari Penjualan Daging Babi
irisan daging. ( isa )

TELUK KUANTAN – Heboh peredaran daging babi di Jakarta, tidak berimbas di Kuansing. Pasalnya sejauh ini hasil pemantauan Dinas Peternakan tidak ditemukan adanya aktifitas pedagang menjual daging babi kepada masyarakat termasuk untuk industri makanan seperti bakso, rumah makan dan restoran.

Hal ini ditegaskan Kadis Peternakan Kuansing,  Masri, SP, M.Si yang ditanya soal ini disela-sela rapa paripurna DPRD Kuansing, Senin ( 17/12 ) pagi. “ Hasil pemantauan Kita tidak ada penjualan daging babi di pasaran,”ujar Masri tegas.

Untuk memastikan hal tersebut ujarnya, petugas yang ada di lapangan selalu memantau peredaran dan penjualan daging ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu ujarnya, warga tidak perlua terlalu cemas jika ada peredaran daging babi ditengah-tengah masyarakat.

“ Kita sudah pantau namun tidak ditemukan, karena petugas juga memantau ternak-ternkayang dipotong untuk dijual ke pasaran,”ujarnya.

Namun demikian Masri tidak menyangkal kalau ada penjualan babi untuk konsumen diluar Kuansing. Namun hal tersebut dilakukan oleh pedagang-pedagang dari luar daerah untuk konsumen yang memang membutuhkan daging babi.

Kebanyakan pedagang-pedagang tersebut merupakan pedagang yang mencari  babi hutan yang banyak berkeliaran di tengah-tengah warga masyarakat. Kalau ada yang tertangkap lalu ada pedagang yang membeli dari luar dan dijual.

Namun demikian katanya, Disnak akan terus memantau hal ini, terutama untuk mencegah penjualan daging babi kepada konsumen yang tidak membutuhkan.

Diakuinya peredaran dan penjualan daging babi di tengah-tengah masyarakat marak di Jakarta dan menjadi heboh. Namun demikian karena stok daging di Kuansing masih mencukupi, warga diminta tidak terlalu cemas.( isa )

Berita Lainnya

Index