APBD-P Kuansing Naik Jadi Rp.1.098 Triliun

APBD-P Kuansing Naik Jadi Rp.1.098 Triliun
Bupati H Sukarmis menyerahkan draft APBD-P 2012 ke

TELUK KUANTAN – APBD- Perubahan ( APBD-P ) Kuansing tahun anggaran 2012 yang semula berjumlah Rp.988.742.867.714,06 bertambah menjadi Rp. 110.127.977.232,-01 atau naik sekitar 11,14 . Sehingga APBD-P 2012 menjadi Rp.1.098.870.844.946,07.

Hal tersebut disampaikan Bupati H Sukarmis saat menyampaikan pidato pengantar nota keuangan APBD-P 2012 di sidang paripurna DPRD Kuansing, Selasa ( 25/9 ) siang di Gedung DPRD Kuansing. Karena terjadi kenaikan, ujarnya, maka terjadi pula perubahan pada pendapatan daerah sekaligus belanja daerah.

Menurut Sukarmis, pendapatan daerah pada APBD murni tahun 2012, sebelumnya ditetapkan sebesar Rp .949.005.200,00, namun APBD-P mengalami kenaikan sebesar Rp.8.750.000.000,00, sehingga pendapatan daerah menjadi Rp 958.224.005.200,-- atau naik sekitar 0,92 persen. Kenaikan tersebut terjadi pada dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang syah, sedangkan pendapatan asli daerah ( PAD ) tidak alami kenaikan.

Untuk PAD pada APBD murni katanya ditetapkan sebesar Rp.26.169.654.200,- namun pada APBD-P tidak ditargetkan naik alias tetap. Untuk dana perimbangan, semula ( APBD Murni ) ditargetkan sebesar Rp 857.407.210.000,00. Pada APBD-P mengalami kenaikan sebesar Rp.5.000.000.000,00 atau naik 0,58 persen sehingga menjadi Rp.862.407.210.000,00.

Kenaikan tersebut terjadi karena naiknya penerimaan daerah yang berasal dari bagi hasil bukan pajak, dimana pada APBD murni ditargetkan sebesar Rp.33.218/282.000,00 pada APBD-P menjadi Rp.338.218.282.000,00 bertambah sebesar Rp.5.000.000.000,00 arau naik 0,58 persen. Sedangkan pada penerimaan dari dana alokasi umum ( DAU ), pada APBD-P tidak mengalami perubahan alias tetap sebesar Rp 497.776.188.000,00. Sementara dana alokasi khusus ( DAK ) ditetapkan sebesar Rp.27.412.740.000,00.
Sementara penerimaan dari lain-lain pendapatan daerah yang syah ujar Sukarmis, pada APBD Murni ditargetkan sebesar Rp.65.897.141.000,00, pada APBD-P meningkat menjadi Rp.69.647.141.000,00 atau bertambah sebesar Rp. 3.750.000.000,00 atau naik sekitar 5,69 persen. Peningkatan terjadi pada jenis penerimaan dana bantuan keuangan dari provinsi yang pada APBD Murni tidak ditargetkan, namun pada APB-P ditargetkan sebesar Rp.2.000.000.000,-.  Sementara pada lain-lain pendapatan  daerah yang  syah juga alami peningkaan, semula Rp.1.055.534.000,00 pada APBD-P menjadi Rp.2.805.534.000,00.

Mengenai belanja pada APBD-P ujarnya dialokasikan untuk belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung daerah merupakan belanja yang dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang pemanfaatannya digunakan untuk pelayanan  umum kepada masyarakat. Pada APBD murni belanja tak langsung dialokasikan sebesar Rp. 480.341.906.548,69, sementara pada APBD-P menjadi Rp.533.202.888.051,95 bertambah sebesar Rp.52.860.981.503,26 atau naik sekitar 11,00 persen.

Sedangkan untuk belanja langsung kata Sukarmis yang merupakan belanja yang dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang pemanfaatannya dinikmati secara lansung oleh masyarakat mengalami perubahan menjadi Rp.565.667.956.894,12 atua naik sekitar 57.226.956.728,75 atau naik sekitar 11,26 persen.

Selanjutnya untuk pembiayan daerah terang Sukarmis  terdiri dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah. Penerimaan pembiayan daerah semula ditetapkan sebesar Rp.39.268.862.514,00 pada APBD -P naik menjadi Rp.143.642.697.274,07.

 Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah ujarnya,  pada APBD Murni tidak dianggarkan, namun pada APBD-P ditetapkan sebesar Rp. 2.995.857.528,00. Kenaikan ini terjadi karena adanya penyertaan modal ( investasi ) Pemkab Kuansing dan pembayaran hutang pada fihak ketiga.


" Dengan demikian pembiayaan netto dalam APBD murni semula surplus sebesar Rp.39.268.862.514,06 pada APBD-P naik menjadi Rp.140.646.839.746,07,”pungkasnya. ( ktc1 )

Berita Lainnya

Index