Sering Bercinta Saat Tidur, Pria Inggris Bebas dari Dakwaan Pemerkosaan

Sering Bercinta Saat Tidur, Pria Inggris Bebas dari Dakwaan Pemerkosaan
Andrew Machin (Daily Mail/Danpix) . ( dtc/ktc )

London - Gara-gara mengidap seksomnia atau berhubungan seks saat tidur, seorang pria di Inggris dilepaskan dari dakwaan pemerkosaan. Pria berusia 40 tahun ini tanpa sadar bercinta dengan seorang gadis 21 tahun yang tak sadarkan diri karena mabuk.

Andrew Machin mengakui dirinya memang berhubungan seks dengan korban. Namun menurutnya, dirinya sedang tertidur saat melakukan hal tersebut. Dalam persidangan, Machin mengakui, dirinya memiliki gangguan tidur yang membuatnya berhubungan seks tanpa disadari. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Selasa (7/5/2013).

Kasus ini terjadi pada Februari 2010 lalu, saat Machin dan teman-temannya mengikuti acara kemah di Butlins, Inggris. Usai mereka minum-minum, Machin dan rekannya membantu korban yang mabuk berat, dengan membawanya ke kamarnya.

Sang rekan kemudian meninggalkan korban dengan Machin yang diminta menjaga korban. Keduanya jatuh tertidur. Beberapa saat kemudian, korban terbangun dan kaget ketika mendapati Machin dalam keadaan telanjang tengah bercinta dengannya. Korban langsung meminta Machin untuk berhenti.

Dalam persidangan, Machin mengaku merasa jijik dengan dirinya sendiri ketika dia terbangun dan menyadari perbuatan mesumnya itu. Lebih lanjut, Machin mengakui, gangguan tidur ini sudah dideritanya selama 25 tahun dan dia sering berbuat hal yang sama dengan kekasihnya. Sang kekasih, Denise Jacks (38) membenarkan pernyataan Machin tersebut.

Sembari terisak, Machin mengakui dirinya benar-benar ingin membantu korban yang saat itu tengah mabuk. Dia mengaku, dirinya tidak ada niat jahat sedikitpun.

"Saya hanya ingin tidur. Saya tidak tahu di mana diri saya ketika saya bangun," ucapnya. "Saya hanya ingin membantunya. Saya tidak ingin menyakitinya. Saya merasa jijik. Sulit untuk menjelaskan perasaan saya saat itu," imbuh Machin, sambil berlinang air mata.

Terungkap dalam persidangan bahwa gangguan tidur ini bersifat genetik dalam keluarga Machin. Sang adik, Kathy Pickering, yang juga dipanggil sebagai saksi dalam persidangan, mengaku dirinya memiliki masalah yang sama dengan sang kakak. Saksi ahli, yakni seorang psikiater dari London Sleep Clinic, Dr Irshaad Ebrahim membenarkan bahwa gangguan tidur memang bisa menurun dalam satu keluarga.

Meskipun jaksa penuntut bersikeras bahwa Machin menyadari perbuatannya dan sengaja berbohong di pengadilan, pada akhirnya para juri dalam persidangan menyatakan Machin tidak bersalah. Hal ini disambut haru oleh Machin dan keluarganya.

"Saya benar-benar minta maaf atas semua luka dan sakit hati yang ditimbulkan oleh keadaan yang benar-benar di luar kontrol saya. Selalu ada dua korban dalam kasus ini," ucapnya.

Seksomnia merupakan salah satu kondisi parasomnia (aktivitas abnormal tertentu yang terjadi selama tidur). Orang dengan seksomnia mengalami gangguan di mana orang tersebut akan bertindak seksual ketika tidur, misalnya melakukan masturbasi dan hubungan seks dalam keadaan tidak terjaga. ( dailymail/dtc/ktc )

Berita Lainnya

Index