Bangkrut, Miliarder Ini Jadi Tukang Sosis Pinggir Jalan

Bangkrut, Miliarder Ini Jadi Tukang Sosis Pinggir Jalan
Foto: Tan Jian Foto: Weibo

JAKARTA - Pepatah bijak mengatakan bahwa hidup itu seperti roda. Hidup terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah.

Intinya, dalam menjalani hidup kita jangan terlalu larut dalam kesenangan. Sebab, kita tidak bisa tahu seberapa cepat roda itu berputar. Demikianlah yang kini dialami oleh Tang Jian (52). 

Tang adalah pengusaha restoran asal China. Dia memulai bisnis sejak usia belasan tahun hingga memiliki beberapa restoran yang tersebar di seantero China.

Tak diketahui pasti berapa kekayaannya. Namun, dia diketahui memiliki beberapa rumah, mobil dan harta melimpah di usia 36 tahun. Meski begitu, kekayaan tersebut tidaklah abadi karena kini dia dinyatakan bangkrut. 

Dalam pewartaan South China Morning Post (19/11/2022), kebangkrutan tersebut bermula dari tahun 2005. Penyebabnya adalah karena dia mulai beralih sektor bisnis, dari restoran ke industri teknik arsitektur.  Dia melakukan investasi rutin untuk perusahaan teknik arsitektur tersebut.

Namun, investasi tersebut hanya 'membakar uang'. Alih-alih bisa mempertebal kekayaan, Tang Jian malah boncos. 

"Semakin banyak uang yang dia investasikan dalam usaha tersebut, semakin banyak pula kerugiannya," tulis SCMP dikutip Selasa (19/9/23).

Dari kerugian itulah muncul banyak utang. Satu per satu hartanya dijual untuk menutupi utang segunung. Mulai dari rumah, restoran, dan mobil. Namun, tetap saja seluruhnya tidak bisa membebaskannya dari lilitan utang.

Hingga akhirnya, pada November 2022 lalu, pria kelahiran 1970 itu menyatakan bangkrut. Total utangnya masih US$ 6,4 juta atau sekitar Rp 98 miliar.

Meski begitu, Tang bukan seperti pengusaha lain yang saat terlilit utang lalu kabur. Dia justru menghadapinya dengan tegar dan bertekad membayar seluruh utangnya tersebut meski tak lagi punya pekerjaan.

Oleh karena itu, dia memulai perjalanan hidup baru sebagai pedagang kaki lima dan berjualan sosis bakar di kota Hangzhou, China. Semua itu dilakukan untuk membayar utang di samping mencukupi keluarga. 

"Masing-masing dari kita menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan menghadapi banyak kesulitan, namun kita harus berpegang pada semangat untuk tidak pernah terkalahkan," kata Tang kepada SCMP.

Tang sendiri tak terlalu optimis kapan dia bisa melunasi seluruh utang dalam waktu cepat. Akan tetapi, dia yakin bahwa dia bakal bebas utang beberapa tahun mendatang.

Dia juga tak mempermasalahkan omongan orang soal perubahan hidup dirinya dari bergelimang harta menjadi tukang sosis bakar. Baginya, terpenting bisa melunasi utang. Tang juga memberi pesan kepada orang-orang yang kehilangan pekerjaan agar bisa bangkit kembali menyusun hidup. 

Berkat semangat tingginya Tang mendapat apresiasi dari banyak orang di dunia nyata dan media sosial. Banyak orang salut atas keteguhan, keberanian, dan tanggungjawabnya sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia. ( ktc )

Berita Lainnya

Index