TELUK KUANTAN – Putra Kuantan Singingi ( Kuansing) yang telah lulus kuliah dan sekolah lanjutan atas mengeluhkan minimnya peluang kerja didaerah ini. Karena prospek kerja yang suram didaerah ini sebagian memilih merantau untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Naldi misalnya, sarjana pertanian tersebut mengutarakan minimnya lapangan kerja di kampung halamannya karena sektor industri, perdagangan dan jasa tidak berkembang. Padahal sektor-sektor itu yang menghasilkan peluang usaha dan peluang kerja.
Menurutnya bagi mereka yang baru lulus kuliah dan sekolah, mereka cenderung terlebih dahulu untuk mencari pekerjaan. Karena tidak semua memiliki bakat untuk menjadi seorang enterprenuer dan wiraswasta.
“ Tetapi peluang kerja di Kuansing sangat minim. Peluang yang dimaksud disektor swasta,”ujar alumni Uniks, Sabtu ( 28/1/23).
Hal yang sama diamini Arif. Alumni Fisip Unpar tersebut sudah lama merasakan sulitnya mencari peluang kerja di Kuansing. Alhasil dirinya menekuni dunia usaha untuk menafkahi keluarganya.
“ Sedih sebenarnya tidak bisa bekerja sesuai dengan disiplin ilmu. Tetapi mau bagaimana lagi, mau merantau Kita juga sudah bekeluarga dan banyak yang harus dipertimbangkan kalau kembali merantau,”ujarnya.
Karena itu ungkapnya tidak mengherankan banyak yang setelah beberapa saat berada dikampung seusai kuliah lantas kembali merantau keberbagai daerah mencari pekerjaan. Karena tidak mungkin terus bertahan dikampung halaman dengan status yang tidak jelas atau menganggur.
“ Ya normal saja kalau akhirnya banyak yang kembali merantau, mungkin mereka sedih melihat orang tua yang telah sudah payah untuk membiayai kuliah sementara mereka belum dapat pekerjaan. Padahal kalau bisa memilih lebih enak bekerja dikampung sendiri, dekat dengan keluarga,”ujanya.
“ Rata-rata ke daerah yang berkembang sektor industri dan perdagangannya, seperti Pekanbaru, Batam, Pekanbaru ,”katanya.”lanjut lulusan Unpar itu.
Begitu juga yang dirasakan Desmon. Akibat sulitnya mendapat kerja di Kuansing, Alumni FKIP Unri tersebut tahun 2023 ini berencana mengadu nasib ke Pulau Batam mencari pekerjaan. ( isa )