Rancangan APBD Kuansing 2023 Kurang Mendukung Pengelolaan Asset Menjadi Produktif

Rancangan APBD Kuansing  2023 Kurang Mendukung Pengelolaan Asset Menjadi Produktif
Gedung Narosa. Fhoto : htc

TELUK KUANTAN - Alokasi dana pada Rancangan APBD Kuansing tahun 2023 dinilai belum mendorong pada pengelolaan asset daerah agar menjadi produktif.

Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Kuansing, H Sutoyo belum lama ini. Padahal katanya Pemda memiliki asset-asset potensial dalam penerimaan PAD.

Contoh bebernya, Pemda Kuansing memiliki gedung pertemuan Narosa, Balai Pertemuan Adat Belakang Kantor Camat Kuantan Tengah dan Balai Diklat.

" Asset ini harus diupgrade baik fisik dan sarana pendukung sehinga semakin layak dengan kondisi kekinian sehingga banyak konsumen memakainya baik kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat,"kata Sutoyo.

" Gedung pertemuan yang representarif kebutuhan dimasa mendatang,"katanya.

Begitu pula Pasar Tradisional Berbasis Modern. Konsep awal sistem perpakiran disana dikelola modern dengan sistem palang otomatis sehingga semua kenderaan masuk terdata. Akan tetapi dalam perjalanan waktu rusak.

" Harus diadakan ulang sehingga potensi parkir juga masuk dengan transparan,"katanya.

Selain itu Sutoyo juga tidak melihat alokasi program-program yang mendorong pada pemanfataan asset yang bisa mendorong efek positif .

" Contoh program-program OPD yang mendorong pemakaian GOR dan Stadion Sport Centre untuk berbagai kegiatan skala kabupaten, provinsi dan nasonal,"katanya.

Melalui Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga harusnya kata Sutoyo, untuk pemanfaatan GOR A dan GOR B mengalokasikan dana pertandingan bola voli tingkat SLTA pada triwulan pertama, Bola Basket pelajar se-Riau triwulan kedua, sepak takraw se-Riau tingkat STA triwulan III dan tenis meja se-Riau tingkat SLTA pada triwulan IV.

" Kalau untuk setiap turnamen menghabiskan dana Rp 100 Juta untuk hadiah dan operasional Panpel total Rp 400 Juta yang dibutuhkan,"ujarnya.

Akan tetapi dampaknya kata Sutoyo asset termanfaatkan, terjaga dan orang lain masuk ke Kuansing . Dari kegiatan-kegiatan seperti itu bebernya, akan terjadi perputaran ekonomi yang dapat dimanfaatkan pedagang dan penginapan.

" Pada masa lalu Liga ISL yang bergengsi dan PON pun didorong masuk ke Kuansing. Ini demi banyak perputaran uang masuk yang dapat dimanfaatkan warga,"katanya.

Asset lainnnya objek wisata. Dana penataan dan perbaikan sarana dan prasarana objek wisata juga tidak memadai.

" Padahal ini juga pendorong orang masuk dan mendorong perputaran uang,"sebutnya.

Kemudian sambungnya pemanfaatan gedung Uniks baru. Dengan gedung baru diharapkan minat orang luar kuliah semakin tinggi. Karena memiliki kampus yang baik dan megah salah satu pendorong orang kuliah.  

" Contoh Kampus baru Unri dan UIN menjadi salah satu pendorong ekonomi dikawasan Panam Pekanbaru,"ujarnya.

Untuk itu perlu banyak masukan dari berbagai pemangku kepentingan di Kuansing dalam menetapkan APBD 2023.

" Jadi tidak semata besar kecil dana APBD sebuah daerah maju akan tetapi juga alokasi program yang tepat sasaran salah satu untuk menstimulasi ekonomi bergerak,"pungkasnya.

Berita Lainnya

Index