Pasca Bentrok dengan Pelaku PETI, Warga Pulau Jambu Cerenti Minta Polisi Bertindak Tegas

Pasca Bentrok dengan Pelaku PETI, Warga Pulau Jambu Cerenti Minta Polisi Bertindak Tegas
PETI yang masih marak di Kuansing. ( ktc )

TELUK KUANTAN  - Pasca kejadian bentrok antara warga desa Pulau Jambu dan Pulau Bayur kecamatan Cerenti akibat  penambangan emas tanpa izin ( PETI ), warga Pulau Jambu berharap Polisi bertindak tegas untuk memberangus PETI di desa mereka. Apalagi jumlah kapal PETI di desa ini mencapai 60 unit dan beroperasi semena-mena.

"Kita minta polisi menuntaskan pemberantasan PETI di Cerenti, terutama di wilayah Pulau Bayur, karena memang di wilayah ini aktivitas PETI sudah sangat marak dan memperihatinkan," kata Iwan Purnama (27) dan Ivan ( 30 )  dua warga Pulau Jambu kepada waratwan di Sekretariat PWI Kuansing, Rabu (24/4) siang.

Iwan menyadari, pemilik dan pelaku PETI di wilayah Pulau Bayur  merupakan warga tempatan dari sejumlah desa, seperti Sikakak dan Pulau Bayur. Namun mereka melakukan di sepanjang Sungai Kuantan hingga di Desa Pulau Bayur yang berseberangan dengan Desa Pulau Jambu. "Ini sudah sangat menggangu, tak bisa kita biarkan," katanya.

            Dampak yang dirasakan ujar Iwan, mereka melakukan aktiftas hingga malam hari, bahkan saat warga sedang menunaikan sholat berjamaah di mesjid. Bahkan dibawah Mesjid yang ada di sungai Kuantan juga ada kapal PETI. Warga saat ini khawatir mesjid bakal ambruk jika tanah disekitarnya terus digerus mereka untuk mencari emas.

 “ Jangakann tidur warga dan belajar anak-anak sekolah yang terganggu, saat sholat pun mereka masih bekerja,”ujarnya mengeluh entah kepada siapa lagi mengadu untuk mengatasi masalah ini

Sementara itu Ivan menambahkan, akibat bisingnya mesin PETI saat bekerja, salah seorang ibut rumah tangga yang terkena penyakit jantung harus dibawa keluarganya ke desa lain setiap hari. Sebab jika dirumah penyakit jantungnya makin kambuh akibat bising suara mesin dompeng itu.

Menanggapi Kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbyantoro SH melalui Kaspolsek Cerenti AKP Jannes Purba yang dikonfirmasi wartawan terkait keluhan warga desa Pulau Jambu ini, menyatakan komitmennya memberantas PETI di wilayah Cerenti. Namun Ia sangat berharap agar masyarakat mendukung pihaknya dalam memberantas aktivitas ilegal ini.

Diakuinya, pihaknya kewalahan juga memberantas PETi yang beroperasi di tengah Sungai Kuantan. Karena setiap kali razia yang ingin dilakukan terkendala dengan sarana dan prasarana. Jika masyarakat benar-benar ingin membantu polisi dalam menertibkan PETI, Purba berharap kepada masyarakat supaya meminjamkan armada transportasi sungai kepada ihaknya. "Sejauh ini warga tidak berani meminjamkan pompongnya ke kita," kesal Jannes Purba.

 

Bentrokan antara warga desa Pulau Jambu dan Pulau Bayur soal PETI ini terjadi, Selasa (23/4) lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu warga Pulau Jambu membakar dan menenggelamkan kapal PETI milik warga Pulau Bayur. Namun saat itu satu unit Honda Revo milik warga Pulau Jambu juga ditenggelamkan warga Pulau Bayur yang menghadang aksi warga Pulau Jambu ke Sungai Kuantan. ( isa )

Berita Lainnya

Index