Tradisi Berbagi Buah Durian Oleh Pemilik Pohon Durian Bagi Warga Umum Di Kuansing

Tradisi Berbagi Buah Durian Oleh Pemilik Pohon Durian Bagi Warga Umum Di Kuansing
Pondok menggalang durian

TELUK KUANTAN – Tradisi berbagi buah durian dari pemilik pohon durian dimasa lalu untuk warga yang tidak memiliki pohon durian sekarang sudah semakin terikis. Buah durian yang sudah bernilai ekonomi menjadi salah satu penyebabnya.

Disejumlah kenegerian di Rantau Kuantan Singingi, tradisi berbagi durian bagi warga tersebut berbeda-beda pola dan waktunya. Tetapi tradisi ini menjadi simbol memberi sebagian rezeki dari tanaman kepada warga lainnya dan mempererat ukhuwah.

Hendi warga Kenegerian Kopah misalnya, tradisi berbagi buah durian ditandai dengan api unggun yang menyala disekitar pondok yang dibangun selama musim menggalang durian.

“ Kalau dibawah pohon durian ada api unggun itu tandanya sedang digalang pemilik durian,”ujarnya.

" Atau kalau durian jatuh namun sedang tidak ditunggu dapat juga diambil,”katanya lanjut.

Lain dengan keterangan Asmar warga Teberau Panjang Gunung Toar. Ditempat mereka, ada malam-malam tertentu yang dibebaskan untuk mencari durian bagi warga umum.

“ Misalnya malam Minggu. Semalam itu dibebaskan warga untuk mencari durian oleh pemiliknya,”kata Asmar.

Beda di Kenegerian Teluk Kuantan. Menurut Said M, tradisi berbagi untuk warga masyarakat biasanya ukuran waktu. “ Misalnya dari jam 6-7 malam atau jam 5-6 pagi,”ujarnya.

Namun tradisi tersebut menurut ketiganya sudah memudar. Disamping karena buah durian sudah bisa dijual untuk mendapatkan uang, jumah pohon durian juga semakin sedikit.

“ Sudah jarang sekarang tradisi ini,” kata Hendi menimpali.

Padahal tradisi ini cukup baik. Sebab katanya dapat menjalin persaudaraan warga yang punya pohon durian dan yang tidak memilikinya.

“ Kalau pemilik pohon durian tidak ada menyediakan waktu bagi warga umum mendapat durian atau pelit kadang-kadang diganggu atau diusil,”ujarnya.

“ Kadang memakai buah kelapa dijatuhkan disekitar pohon, pas pemilik durian mau mengambil, durian yang ada di pondok diambil,”ujarnya tersenyum.

Yang ingin Ia tegaskan, begitu tradisi dimasa lalu walau sederhana namun mampu menata tatanan sosial dalam rangka memperkuat silahturahmi diantara warga. ( isa )

Berita Lainnya

Index