Harimau Betina Berkaki Tiga Penunggu Hutan Larangan Jake Yang Habitatnya Kian Terdesak

Harimau Betina Berkaki Tiga Penunggu Hutan Larangan Jake Yang Habitatnya Kian Terdesak
Hutan larangan desa Jake

TELUK KUANTAN - Desa Jake kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing, Riau memiliki satu hutan larangan ( adat ). Berbagai upaya dilakukan warga dan komunitas adat mempertahankannya dari kerusakan.

Yang unik hutan larangan ini juga dihuni harimau berkaki tiga. Dimasa lalu Harimau atau warga lokal menyebutnya " Datuk" menjadi tanda-tanda memperingatkan adanya masalah aib dan sosial yang terjadi.

Kalau datuk sudah menampakkan diri atau mengaum pertanda ada masalah dikampung atau masyarakat.

Dihutan larangan Jake berdasar penuturan sejumlah warga disana terdapat seekor harimau berkaki tiga. Mereka sering melihat penampakan seekor harimau betina berkaki tiga itu yang dipercaya sebagai penunggu hutan larangan Jake.

"Sering nampak oleh warga, tapi harimau ini kakinya hanya tiga. Kita juga tidak tahu apa yang menyebabkan kaki harimau tersebut hanya tiga beda dengan hewan lainnya," kata Debby warga desa Jake menceritakan kondisi harimau yang sering nampak oleh warga setempat, Minggu lalu seperti dikutip dari riauonline.

Bahkan katanya, harimau ini sering terlihat hingga dibelakang PKS PT ASMJ di Desa Jake.

"Dulu sering nampak disekitaran kolam limbah pabrik belakang perusahaan, maka kita sekarang dikasih lampu oleh pihak perusahaan," katanya.

Debby sendiri tidak dapat memastikan penyebab harimau ini berkaki tiga.

"Kita tidak tahu apakah bawaan dari lahir atau pernah kena jerat," katanya.

Kabarnya lanjut Debby sekarang harimau betina tersebut sudah memiliki anak.

"Ada warga yang melihat kalau harimau betina ini sudah memiliki anak," katanya.

Dari cerita warga tutur Debby, dulu di hutan larangan Jake terdapat sepasang harimau jantan dan betina. " Kalau kini harimau jantan sudah tidak pernah tampak lagi," katanya.

Cerita Debby lagi, hutan tersebut juga memiliki hal-hal mistis. Karenanya warga setempat tidak berani melakukan perburuan didalam hutan tersebut.

"Dulu pernah ada yang masuk ingin berburu tapi sesat tiba didalam hutan. Dan harimau berkaki tiga itu sempat muncul, beruntung orang itu selamat keluar," tutupnya.

Sementara dari 400 hektar luas hutan larangan di desa Jake, kini hanya tinggal lebih kurang 300 hektar yang masih bertahan.

"Kita berharap hutan ini terus terjaga dengan baik," harapnya. (ktc/roc)

Berita Lainnya

Index