Kawanan Gajah Berkeliaran Di Desa Gunung Melintang Kuantan Hilir

Kawanan Gajah Berkeliaran Di Desa Gunung Melintang Kuantan Hilir
Seekor gajah di Gunung Melintang

TELUK KUANTAN - Puluhan kawanan gajah Sumatera tiga bulan belakangan berkeliaran di sekitar pemukiman warga di Desa Gunung Melintang, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi. kondisi inu membuat warga setempat resah akibat hewan yang dilindungi itu.

Kepala Desa Gunung Melintang, Hamzah mengaku kawanan gajah tersebut sudah tiga bulan terakhir sering muncul di pemukiman warga disekitar desanya.

"Masuknya kawanan gajah ini sudah terjadi tiga bulan lalu. Sampai saat ini kawanan gajah terus bermunculan. Terakhir Minggu ( 14/3/2021), empat ekor masuk kebun warga," kata Hamzah saat dikonfirmasi wartawan lewat handphone, Senin (15/3/2021).

Kawanan gajah tersebut katanya, muncul berkelompok, bisa empat dan kadang lima ekor. Bahkan, pernah sampai 20 ekor gajah berkeliaran di kebun warga.

"Kawanan gajah memang tidak menetap. Kadang pergi, kadang datang gitu," papar dia.

Lanjut Hamzah, kawanan gajah-gajah selalu mondar mandir di antara perkebunan warga. Bahkan juga merusak kebun milik warga.

"Tidak ada lagi yang bisa kami lakukan selain menyaksikan kebun-kebun kami porak poranda," katanya.

Menurut informasi kata Hamzah, kawanan gajah tersebut sengaja didatangkan ke kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo TNTN), namun diduga dilepas tak sampai ke kawasan hutan TNTN.

"Mungkin diturunkan di seputaran RAPP. Akhirnya mereka yang belum bisa adaptasi dengan lingkungan, masuk ke lahan masyarakat," katanya.

Menurut Hamzah, kawanan gajah tersebut terlihat jinak dan tidak takut terhadap manusia. Seperti gajah liar pada umumnya yang takut terhadap manusia. Makanya kawanan gajah itu sepertinya didatangkan ke hutan TNTN.

"Kalau gajah liar gampang diusir. Tapi kalau kawanan gajah ini malah ditunggunya kita. Tak mau diusir," ujarnya.

Namun demikian, ucapnya, warga berusaha mengusir gajah tersebut dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menyiapkan petasan dan kembang api untuk mengusir kawanan hewan bergading itu.

"Kami mengusir dengan suara saja, seperti petasan, kembang api dan petasan karbit yang dibuatkan sama orang TNTN. Tapi tetap tak mau pergi. Padahal jaraknya hanya 20 meter dari kita," katanya.

Hamzah mengaku sudah menyampaikan perihal peristiwa itu ke pihak pengurus hutan TNTN. Pasalnya, hal serupa sering terjadi. Termasuk di dua desa penyangga lainnya yakni Desa Situgal dan Desa Lubuk Kembang Bunga.

"Kalau pemberitahuan ke kecamatan memang belum. Kalau ke pihak TNTN sudah. Kita kan ada grup What Appnya," katanya.

Kades berharap kepada pengelola Hutan TNTN agar menempatkan petugas di wilayah Desa Gunung Melintang Kecamatan Kuantan Hilir Kabupaten Kuansing. Pasalnya dua desa penyangga lainnya sudah ada petugasnya.

"Kita juga masuk daerah penyangga, tapi belum ada petugas. Makanya selama ini kita swadaya masyarakat saja. Kita berharap ini menjadi perhatian pengelola TNTN," harapnya.( ms )

Berita Lainnya

Index