Terbelit Masalah Ekonomi, IRT Asal Lampung Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Terbelit Masalah Ekonomi, IRT Asal Lampung Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
ilustrasi korban gantung diri. ( ktc )

 

TELUK KUANTAN - Sri Narsih ( 29 ) ibu rumah tanggal asal Lampung, mengakhiri hidup dengan cara mengenaskan, menggantung diri di kediaman nya di Dusun Payung Sekaki Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah, Kamis  ( 4/4 ) sekitar pukul 8 malam.
Sri Nasri bersama suami dan seorang anak yang masih Balita baru saja tinggal selama 5 bulan di Jake untuk menyambung hidup, mulai dari bekerja menderas atau memotong karet milik dan bekerja di kebun kelapa sawit membantu sang suami.
Korban dan suaminya sehari-hari bekerja di kebun salah seorang warga Jake dan menderes (menakik) karet."Belum terlalu lama dia menetap disini, dia kerja di kebun bang Andi (salah seorang warga Jake) bang,"ujar salah seorang warga Jake, Isep kepada wartawan.

Dari dari informasi sementara yang didengarnya kataIsep, sebelum peristiwa tersebut korban sempat mengeluh kepada suaminya bagaimana cara membayar hutang."Kalau cerita suaminya kepada warga, malam itu mereka berada di kamar bersama anaknya, namun tiba-tiba anaknya menangis, saat anaknya menangis, korban menyuruh suaminya untuk membawa anaknya keluar untuk bermain dengan alasan katanya kepalanya sedang pusing,"ujar Isep mencoba menceritakan informasi yang disampaikan suaminya kepada warga usai kejadian memilukani ini.

Saat itu menurut Isep, suaminya sempat menanyakan penyebab dirinya pusing, kemudian korban menjawab dirinya pusing memikirkan bagaimana cara melunasi hutang. Belum diketahui kepada siapa Sri Narsi meminjam uang. Setelah itu suaminya pun membawa anaknya ke ruang tamu untuk bermain. Namun saat itu korban pergi ke kamar belakang dan mengunci pintu kamar tersebut.

Tak lama berselang menurut Isep, anaknya korban pun menangis minta disusukan ibunya. Melihat anaknya menangis , suami korban berusaha masuk kamar namun pintu kamar terkunci dan setelah sang suami korban memanggil, tidak ada jawaban dari dalam.

Merasa takut terjadi apa, suami korban langsung mendobrak pintu dan mendapati istrinya sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi tergantung menggunakan kain panjang."Cerita suaminya seperti itu kepada warga usai kejadian malam itu bang,'ujar Isep yang mengaku turut berada di lokasi kejadian sekitar 20 menit setelah kejadian terjadi.

Pasca kejadian warga sekitar langsung heboh, dan bersedih dengan kejadian ini. Apalagi korbanmasih muda dan memiliki seorang anak yang masih Balita dan membutuhkan kasih sayang seorang ibu.

Kades Jake, Jauzak ketika dikonfirmasi secara terpisah, Jumat ( 5/4 ) siang  membenarkan peristiwa tersebut."Saat kejadian, saya sedang di Taluk Kuantan, ketika itu ada salah seorang warga mengabari saya atas peristiwa tersebut, dan meminta saya untuk segera pulang, saat itu warga sudah heboh dengan kejadian ini,'ujarnya.

Kemudian dirinya diminta warga mencari ambulan untuk membawa jenazah ke kampung halamannya di Lampung. Namun karena korban belum pernah melapor keberadaan mereka di Jake, dirinya hanya mencarikan ambulans untuk ke RSUD agar ditindaklanjuti pasca kejadian.

"Kan banyak pekerja di Jake dari luar, Sri Narsi kebetulan belum melapor sehingga saya tidak bisa berkomentar banyak, namun untuk kemanusiaan Kita menyediakan ambulans untuk mengangkut jasad ke RSUD, yang pasti memang ada kejadian ini,"ujarnya.

Sementara itu Direktur RSUD Taluk Kuantan, dr David Oloan Napitpulu, Jumat  sore  mengakui menerima adanya korban gantung diri di desa Jake itu. Namun setahu dirinya, siang hari sudah dibawa pulang. " Entah ke Jake atau ke Lampung Saya kurang tahu,"pungkasnya.

Kejadian mengenaskan yang menimpa Sri Narsih ini juga dibenarkan Kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbyantoro. Mengenai motivnya dugaan sementara menurut kapolres terkait persoalan rumah tangga.( isa )

Berita Lainnya

Index