TELUK KUANTAN - Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Peduli Kuansing ( FMPK), Senin ( 21/8/2017) pagi kembali turun kejalan meneriakan tuntutan agar Pemkab Kuansing peduli dengan nasib masyarakat.
Mereka mendatangi kantor Bupati Kuansing untuk berdialog dengan Bupati terkait sejumlah permasalahan yang mereka anggap perlu segera dituntaskan.
Diantaranya makin menjamurnya toko-toko modern yang membunuh usaha kecil yang didominasi pelaku usaha kecil.
Para mahasiswa juga mendesak penertiban truk-truk berat seperti truk CPO, batubara dan kayu yang merusak jalan dan menimbulkan bencana seperti kasus rem blong di Lubuk Jambi dan Lakalantas yang menimbulkan korban jiwa.
" Truk-truk itu harus ditertibkan waktu operasinya jangan saat jam pergi dan jam pulang sekolah dan kantor mereka berjalan. Jangan sampai timbul korban jiwa lagi. Tonase mereka harus diawasi agar tidak merusak jalan di Kuansing,"ujar Khairul Ikhsan Chaniago saat beroperasi.
Lanjut Ikhsan mereka juga minta agar Pemkab menggunakan bangunan tiga pilar. Lebih banyak mubazirnya jika terbengkalai seperti saat ini dibanding digunakan.
Aksi mahasiswa yang terkenal militan ini mendapat perhatian pegawai kantor Bupati dan juga pengamanan ketat dari Polisi dan Satpol PP. Apalagi saat berorasi mereka lakukan dengan vokal dan tanpa basa basi.
Bahkan sempat terjadi ketegangan saat dua demonstran Khairul Ikhsan dan Febri Gusti Indrayanto berhasil lolos dari barikade Polisi dan Satpol PP yang mencegat mereka didepan pintu gerbang masuk kantor Bupati.
Sebelum berhasil lolos para demonstran sempat terlibat ketengangan dan aksi dorong-dorongan dengan Polisi dan Satpol PP.
Berhasil lolos keduanya langsung berlari kedalam gedung kantor Bupati menuju lantai dua untuk menemui Bupati, Wabup dan Sekda. Aksi ini menimbulkan kehebohan di kantor Bupati karena demonstran terus meneriakan tuntutan mereka.
Aparat keamanan yang mengejar akhirnya berhasil mengamankan demonstrans. Terlihat Khairul Ikhsan Chaniago dengan kawalan ketat Polisi dan Satpol PP digiring keluar kantor Bupati.
Namun demikian ditengah kerumunan aparat keamanan Khairul Ikhsan Chaniago masih bersuara lantang dan meronta-ronta menyampaikan aspirasi. Aksi unjuk rasa kemudian berakhir dan demonstran berjanji mendatangi kantor Bupati jika aspirasi merea tidak ditanggapi.