H Mursini, sekarang menjadi orang nomor satu ( Bupati ) di Kuantan Singingi ( Kuansing ). Tak banyak yang tahu, selepas menuntaskan pendidikan sarjana sosiologi di Unveristas Riau , oleh keluarga didorong menjadi pegawai negersi spili ( PNS ).
Namun pria berusia 58 tahun itu memilih merintis karir di dunia politik. Konsistensi dan idealisme dalam berpolitik yang dipegang teguh membuat pria asal Gunung Toar tersebut berhasil menjadi anggota DPRD, Wakil Bupati dan Bupati, salah satu yang diidamkan banyak politikus, keberhasilan memenangkan hati masyarakat.
Mursini berpikir, melalui dunia politik, Ia dapat memperjuangkan masyarakat dalam berbagai kebijakan pembangunan, baik dilegislatif maupun dieksekutif. Ia pun menjadikan Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) sebagai saluran berkiprah didunia yang disebut-sebut orang keras dan penuh intrik itu.
"Memang berat waktu itu, keluarga mendorong untuk jadi PNS. Tapi kita tahu, untuk jadi PNS bukan mudah. Kalau ada uang, nyogok, baru bisa. Kita, itu yang kita hindari. Kalau pun ikut tes, itu kan syaratnya saja, tetap tidak akan lulus. Itulah yang nyebabkan kita tak mau," kata Mursini kepada wartawan, Jumat (17/11/2016 diruang kerjanya.
Pilihannya terjun ke dunia politik ternyata tidak sia-sia. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan ( Dapil ) Inhu-Kuansing periode 1999-2004. Begitu juga dalam Pemilu 2004, Ia kembali dipercaya mayarakat menjadi anggota DPRD Riau Dapil Inhu Kuansing periode 2004-2009.
Dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Riau, Mursini berduet dengan Sukarmis mencoba peruntungan di ajang Pilkada pertama Kuansing tahun 2006. Dan akhirnya pasangan ini terpilih untuk masa jabatan 2006-2011. Di Pilkada Kuansing kedua tahun 2011, Mursini maju sebagai Calon Bupati, namun perjuangannya kandas.
Tahun 2014, sebagai seorang politisi, Mursini kembali maju diajang Pemilu Legislatif untuk menjadi anggota DPRD Riau dari Dapil Inhu-Kuansing, dan akhirnya terpilih. Baru setahun menjadi anggota DPRD Riau untuk periode ketiga, Ia kembali bertarung di Pilkada Kuansing berpasangan dengan H Halim, dan terpilih untuk menjadi Bupati Kuansing keempat untuk masa jabatan 2016-2021.
“ Jadi Saya pernah gagal dua kali dalam politik, yakni Pemilu 1997 saat itu Saya menempati nomor urut 6, sementara PPP hanya mendapat 5 kursi di DPRD Riau dan Pilkada Kuansing 2011. Tetapi jatuh bangun dunia politik hal yang biasa, dan tidak sesuatu yang harus disesali”ujarnya.
Malah kata Mursini, jatuh bangun dalam politik, menjadi pelecut bagi dirinya berbuat lebih baik dan berbuat nyata bagi masyarakat. Kuncinya konsisten dan teguh memegang idealisme.
Menurut Mursini, sejak Pemilu 1992, oleh PPP dirinya sudah diminta mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Riau, namun ditolak, karena dikala itu dirinya berfikir, bahwa memperjuangkan aspirasi masyarakat itu tidak harus jadi anggota dewan. "Saya ndak pernah minta jabatan. Saya tolak, karena senior (masih) banyak," katanya.
Sikap konsistensi dalam mempertahankan idealisme sudah ditanamkan dirinya sejak di bangku kuliah, di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau (Unri), termasuk saat bergabung organisasi kemahasiswaan dan HMI ( himpunan mahasiswa Islam ).
Salah satu sosok yang menempa dirinya menjadi pemuda yang idealis berawal dari perkenalannya dengan Nyak Sani dari Aceh yang kemudian turut menginspirasi dirinya masuk ke dunia politik untuk memperjuangan idealisme dan masyarakat.
Menurut suami dari Hj Emi Mursini ini, dari tiga partai yang ada pada tahun 1980-an, PPP menjadi pilihan baginya sebagai kenderaan memperjuangkan aspirasi masyarakat, bahkan sejak masih menjadi mahasiswa Ia sudah bergabung dipartai ini. Kenapa PPP menjadi pilihannya, karena menurutnya, hanya PPP yang benar-benar memperjuangkan hak-hak masyarakat.
Sejak bergabung dalam partai berlambang kabah itu, Mursini pun aktif sebagai juru kampanye ( Jurkam) saat pemilu di berbagai daerah di Riau, walaupun saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa, karena dianggapnya hanya mahasiswalah yang berani bersuara lantang memperjuangkan hak-hak rakyat.
Selama aktif PPP, Mursini sempat menempati sejumlah posisi strategis di DPW PPP Riau. Tahun 1995 dipercaya sebagai Ketua Biro Cendekiawan PPP Riau, tahun 1997 dipercaya menjadi Sekretaris DPW PPP Riau. Tahun 1998 dipercaya sebagai Wakil Ketua DPW PPP Riau.
Diakuinya, keberhasilannya di dunia politik, karena konsistensinya menjalankan teori-teori ilmu Sosiologi yang diperolehnya di kampus Unri.
"Banyak sekali manfaatnya. Saya memang mempergunakan teori-teori sosilogi. Saya aplikasikan di masyarakat. Tanpa itu, tentu saya tak akan seperti ini. Sampai sekarang ilmu itu yang terus dipakai," katanya.
Mursini pun berpesan, apapun bidang studi yang ditekuni seseorang di dunia pendidikan harus benar-benar dikuasai dan belajar di perguruan tinggi itu, dan jangan hanya untuk mendapatkan ijazah. "Tapi harus menguasai. Apabila dikuasai, tentu akan mudah untuk diaplikasikan di masyarakat,"pungkasnya. ( utr/isa/rpg )
Nama : Drs H Mursini MSi
TTL : Gunung, 28 Desember 1958
Istri : Dra Hj Emi Safitri
Anak : Ghina Syifia dan Muhammad Riski Mahdiyah