PSHT Cabang Kuansing Wisuda 151 Pendekar Muda

PSHT Cabang Kuansing Wisuda 151 Pendekar Muda
Pendekar Muda PSHT cabang Kuansing Diwisuda di GOR desa Air Masa kec. Singingi, Selasa (25/10)

TELUK KUANTAN - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Kuantan Singingi melakukan pengesahan (wisuda) 151 pendekar muda (warga) tingkat satu di Gelanggang Olahraga (GOR) desa Air Mas kecamatan Singingi, Senin dan Selasa (24-25/10). Jumlah pendekar muda yang diwisuda berasal dari lima ranting di kabupaten Kuantan Singingi yaitu ranting kecamatan Singingi, Singingi Hilir, Logas Tanah Darat, Sentajo Raya dan Kuantan Tengah

 Ketua cabang PSHT Kuantan Singingi, H Mukhlisin, S.Pd kepada Kuansing Terkini, Rabu (26/10) mengatakan wisuda sebanyak 151 pendekar muda PSHT dilakukan dewan pengesahan pusat serta pendekar tingkat dua dari wilayah Riau sebanyak 10 orang. Ditambahkannya, wisuda tersebut juga dihadiri ketua cabang PSHT kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan.

 “Acara seperti ini sudah rutin kita agendakan tiap tahun dan kali ini sekitar 500 orang warga PSHT dan masyarakat dari berbagai wilayah di Kuantan Singingi menyaksikan wisuda ini. Alhamdulillah acara wisuda selama dua hari ini berjalan aman dan tertib. Diharapkan kegiatan seperti ini akan terus tertanam dalam jiwa setiap warga SH Terate.” ujar Mukhlisin.  

 Ditambahkan Mukhlisin pada wisuda pendekar muda PSHT kali ini ada yang sudah berumur 73 tahun dari ranting kecamatan Logas Tanah Darat. Dijelaskannnya sebutan pendekar muda bukan usia yang muda tetapi adalah warga yang baru diwisuda setelah melakukan proses latihan selama 1.5 -2 tahun.

 “Intinya warga yang diwisuda memang ada yang secara usia muda seperti berumur 20-an tahun, 30-an dan 40-an tahun, namun juga ada yang tua. Bahkan di tempat lain seperti di pulau Jawa ada yang lebih umur 73 tahun” kata Mukhlisin

 Kepada pendekar SH Terate yang baru, mantan anggota DPRD Kuantan Singingi ini mewanti-wanti agar bisa menjaga nama baik perguruan. Mengingat, untuk menjadi seorang pendekar SH Terate harus melalui tahapan yang tidak mudah.

  “Semoga setelah berlatih dari tingkat dasar, dengan sabuk polos, jambon, hijau, putih hingga disahkan menjadi warga SH Terate, mereka bisa menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah. Bisa menjadi warga SH Terate sejati, mau mengabdi pada masyarakat, mau melatih atau mengembangkan ilmu SH Terate yang telah didapat, dimana pun mereka berada,” pungkasnya.(mad)

Berita Lainnya

Index