Tinggalkan Anak Usia 2 Bulan, Banyak Pelayat Mengeluarkan Air Mata di Rumah Duka Kadishut Kuansing

Tinggalkan Anak Usia 2 Bulan, Banyak Pelayat Mengeluarkan Air Mata di Rumah Duka Kadishut Kuansing
Jenazah almarhum Pramudio Nandar saat akan dibawah ke tempat peristirahatan terakhir. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Pelayat yang datang ke rumah duka Ir Pramudio Nandar, Kadis Kehutanan Kuansing di kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan banyak tak kuasa menahan air mata saat menyaksikan anak almarhum yang masih berusia dua bulan. Mereka sangat iba melihat sang anak yang masih membutuhkan seorang ayah tersebut.

Keluarga  dan kaum ibu terlihat banyak menyeka air mata melihat kondisi tersebut. Almarhum sendiri meninggalkan seorang istri, Lilis Suriani SPi dan empat orang anak Nurul Rofilah Hidayat, Ines Pramulia Dewi, Muhammad Dio Fadilah dan Zora Aulia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kadishut Kuansing, Pramudio Nandar meninggal dalam usia 45 tahun di RS Santa Maria Teluk Kuantan, Selasa ( 16/8/2016 ) dini hari sekira pukul 01.30 WIB.

Menurut abang kandung almarhum, Tugiman saat memberi sambutan pihak keluarga  pada pelepasan jenazah dari Pemkab Kuansing ke pihak keluarga dirumah duka dikelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan, menuturkan pria ramah, lembut dan bertutur sopan serta santun dalam bergaul tersebut masuk RS Santa Maria sejak 8 Agustus lalu.

" di RS Santa Maria, almarhum menjalani perawatan sekitar 5 hari beliau di-opname di kamar 506. Ia dilarikan ke RS Santa Maria Pekanbaru setelah dikabarkan mengalami demam berdarah. Kesehatannya naik turun,"ujar Tugiman.

Menurut Tugiman, tak banyak sakit yang dikeluhkan almarhum yang lahir 22 April 1971 pada tanggal semasa menjalani perawatan. "  Almarhum hanya mengeluh sakit kepala dan kontraksi otot kaki. Tidak lama berselang, terjadi lagi penurunan kondisi kesehatan, haemoglobinnya menurun. Terjadi komplikasi. Keasaman darahnya rendah, sehingga berpengaruh terhadap ginjal, hingga akhirnya ginjal tak berfungsi,"tutur Tugiman.


" Penyakitnya mulai menyerang ke bagian kepala. Terjadi komplikasi yang cukup berat. Hingga akhirnya, almarhum harus menghembuskan nafas terakhir di RS Santa Maria Pekanbaru. Itu yang dialami adik kami yang tersayang sebelum meninggal," tutur Tugiman.

Bupati Kuansing H Mursini pun tak segan-segan memuji mantan wartawan Riau Pos yang telah mengabdikan diri di daerah ini. Mursini menilai, almarhum sosok yang tak banyak cerita dan tak banyak neko-neko. Beliau memiliki pribadi yang santun. "Dan ini patut kita teladani bersama. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar. Dan anak-anak beliau kami harap mendoakan beliau setiap saat," katanya.


"  Kita semua kehilangan beliau. Atas nama pribadi, masyarakat dan pemerintah, saya turut berduka dan berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Saudara kami, Pramudio Nandar, selamat jalan. Kami ikhlas atas kepergian saudara, dan kami akan tetap mengenang jasa-jasa saudara. Dan kami tetap mendoakan saudara agar ditempatkan ditempat yang layak, disamping-Nya," ujar Mursini.

Sementara itu, Ketua PWI Kuansing, Idi Susianto mengakui, walau telah merintis karir di birokrat, almarhum masih terus menjalin komunikasi dengan rekan-rekan jurnalis se-Kuansing, baik dalam kapasitas tugas maupun sebagai orang yang pernah berkecimpung di dunia wartawan.

"Almarhum tak pernah melupakan saat-saat dirinya menjadi jurnalis, rekan-rekan jurnalis di Kuansing sangat menghormati sikap rendah hati almarhum, Kami juga mengucapkan terimakasih atas  pengabdian almarhum dalam sejarah jurnalis dan dunia wartawan di daerah ini," ujar Idi.( isa )



Riwayat Karir PNS Pramudio Nandar :


- Kepala Seksi Kepala Seksi Pengembangan Hutan Tanaman dan Aneka Usaha di Dishut Kuansing

- Kepala Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat di Dishut Kuansing

- Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perkebunan Kuansing.

- Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Usaha Dinas Perkebunan Kuansing.

- Sekretaris Dishut Kuansing

- Kadis Kehutanan Kuansing

Berita Lainnya

Index