Dibuka Indra Adnan, Peserta Musda Tunjuk Imran Sebagai Ketua Golkar Kuansing

Dibuka Indra Adnan, Peserta Musda Tunjuk Imran Sebagai Ketua Golkar Kuansing
ilustrasi. ( ktc )

TELUK KUANTAN - Imran ditunjuk sebagai ketua DPD Partai Golkar Kuansing oleh peserta Musda Partai Golkar Riau yang dibuka  Indra Adnan, Senin ( 20/7/2015 ) malam di Hotel Mutiara kecamatan Kandis. Selain Kuansing peserta Musda juga menunjuk Azwar sebagai Ketua Golkar Siak dan sebelumnya juga menunjuk Prof Sopian sebagai ketua Golkar Pelalawan.

Selain ditetapkan sebagai ketua Golkar Kuansing, sebelumnya Ketua Umum Golkar, Agung Laksono juga memberi rekomendasi kepada Imran maju dalam Pilkada Kuansing.

" Alhamdulillah peserta Musda memberi amanah kepada Saya untuk menjadi Ketua DPD Golkar Kuansing untuk lima tahun kedepan, tentu Saya akan melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,"ujar Imran kepada wartawan, Senin malam.

Ditegaskan Imran, saat ini hanya ada satu kubu di Golkar dan tidak ada kubu-kubuan, karena itu Ia mengajak seluruh kader Golkar di Kuansing bersatu. " Golkar cuma satu tidak ada kubu-kubuan," katanya.

Setelah menerima amanah ujarnya, segera melakukan konsolidasi partai termasuk agenda utama dalam waktu dekat menyukseskan Pilkada Kuansing. " Kita akan segera lakukan konsolisasi, apalagi Saya sudah direkomendasikan maju di Pilkada Kuansing,"kata Imran.

Sebagaimana juga diberitakan  goriau.com,  Plt Ketua Golkar Riau Dr Indra Mucklis Adnan menegaskan, Musda berjalan dengan demokratis.  "Proses Musda berjalan sangat demokratis, Azwar terpilih sebagai Ketua Golkar Siak dan Imran Ketua Golkar Kuansing. Di hari sebelumnya, Prof Sopian terpilih sebagai Ketua Golkar Pelalawan," kata Indra Adnan.

Menanggapi hal ini, Ketua DPD Golkar Kuansing, H Sukarmis melalui Wakil Sekretaris DPD II Partai Golkar Kuansing, Masdar, Selasa ( 21/7/2015 ) menyatakan, sudah menjadi konsumsi publik dan rahasia umum saat ini partai Golkar didera konflik dualisme kepengurusan antara Aburizal Bakri ( Munas Bali ) dan Agung Laksono ( Munas Jakarta ). Bahkan proses hukum yang dilakukan kedua kubu untuk mendapatkan legitimasi yuridis ( hukum ) sedang ditempuh melalui pengadilan tata usaha negara ( PTUN ).

" PTUN tingkat pertama kubu ARB menang, PT TUN kubu AL menang, dan Senin lalu kubu ARB mengajukan kasasi karena itu belum ada keputusan yang inkracht ( permanen ), dan Kita ( DPD Golkar Kuansing pimpinan H Sukarmis )  mengantongi SK dari Ketua Umum Golkar ARB, sedangkan untuk Riau dinakodhai pak Arsyadjuliandi Rachman, dualisme kepengurusan Golkar baik di DPP, DPD tidak bisa dinafikan, Golkar Kuansing juga masih solid"ujarnya.

Karena itu lanjutnya, untuk mengurai konflik kepengurusan ganda ini, saat ini terus diperjuangkan islah atau perdamaian kedua kubu dalam rangka menyukseskan agenda partai Golkar dalam Pilkada, baik  yang difasilitasi pak Jusuf Kalla dan pertemuan KPU, Bawaslu , DPR RI dan Pemerintah.

Disamping itu tambahnya, dalam PKPU Nomor 12 Tahun 2015 tanggal 14 Juli 2015 ayat 7 dan 8 , untuk kepengurusan ganda pencalonan baru  syah apabila dua kepengurusan mengusulkan calon yang sama dan disetujui kepengurusan tingkat pusat.

" Begitu juga kalau pun dua kepengurusan mengusulkan calon yang sama namun diajukan di dua gabungan Parpol pengusung juga ditolak KPU, untuk Kuansing sendiri sekarang melihat hasil Musda yang dibuka Pak Indra Adnan sudah ada dua kepengurusan, "sebutnya.

Karena itu terang Masdar selagi dualisme kepengurusan ini belum tuntas, kalau pun kepengurusan Golkar dibawah ARB mengajukan calon namun kepengurusan lain mencalonkan nama yang berbeda tidak diterima KPU, dan sebaliknya.

Ketua DPD Golkar Kuansing, Sukarmis kata Masdar minta kader untuk terus bekerja dan fokus melaksanakan agenda partai terutama memenangan pasangan Indra Putra-Komperensi dalam Pilkada Kuansing.  ( utr/isa )

Berita Lainnya

Index