Termasuk Sukarmis, Sejumlah Kader Golkar Mulai Mencuat untuk Balon Wagubri

Termasuk Sukarmis, Sejumlah Kader Golkar Mulai Mencuat untuk Balon Wagubri
Bupati H Sukarmis. ( ktc )



TELUK KUANTAN - 25 September 2014 lalu menjadi titik balik dari peta politik di Provinsi Riau. Penangkapan sekaligus penahanan Gubri nonaktif Annas Maamun oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi awal dari perubahan dratis ‘arah angin’. Posisi Annas Maamun, baik sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Riau maupun sebagai Gubernur Riau, yang semula dianggap kokoh, mendadak keropos. Catatan kepemimpinannya tinggal menunggu lembaran terakhir untuk ditutup.

Meskipun prosesnya hukumnya baru dimulai, namun implikasi dari penahanannya sudah terjadi. Penonaktifannya sebagai Gubernur Riau adalah dampak nyata dari kasus hukum yang menjerat Annas Maamun. Begitu nonaktif, Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman langsung ‘naik kelas’. Diangkat menjadi pelaksana tugas atau Plt Gubernur Riau.

Sekarang status Andi memang baru Plt, namun hanya masalah waktu untuk sampai pada status Gubernur Riau definitif. Jika tidak ada sesuatu hal yang luar biasa, mantan anggota Komisi VII DPR RI tersebut akan menjadi orang nomor satu di Pemprov Riau.

Jika kelas Andi resmi menempati posisi yang ditinggal Annas Maamun, maka terjadilah kekosongan posisi Wakil Gubernur Riau. Celah inilah yang belakangan mulai dibicarakan siapa yang bakal mengisinya.

Partai Golkar merupakan satu-satunya partai yang berhak membicarakan. Karena dalam Pilkada 2013 silam, pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman hanya diusung partai beringin tersebut. Hanya kader Golkar yang kelak fotonya berhak disandingkan dengan Andi dan dipasang di ruang-ruang kerja instansi di Pemprov Riau.

Meskipun ‘baru sebatas bisik-bisik’, namun pembicaraan terkait masalah tersebut sudah mulai muncul. Ketua DPD II Partai Golkar Rokan Hulu yang kini menjadi DPRD Riau sementara Suparman tak menampik adanya pembicaraan yang mengkaitkan namanya untuk posisi calon wakil gubernur, namun menurutnya hal itu masih terlalu premature.

“Ada memang yang mangkaitkan nama saya dengan masalah tersebut, tapi saya pikir nanti dululah. Tidak etis kalau di saat ketua kita baru ditahan, kita sudah bicara jabatan,” tuturnya menjawab riauterkinicom kemarin.

Selain Suparman, ada beberapa nama lain yang juga digadang-gadang bakal menempati posisi Andi sebagai wakil gubernur. Mereka adalah Ketua DPD II Partai Golkar Pekanbaru Erizal Muluk, istri mantan Gubernur Riau Septina Primawati Rusli Zainal, Ketua DPD II Golkar Pelalawan M Harris, Ketua DPD Golkar Kuantan Singingi Sukarmis dan mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus.

Sekretaris Jendral DPD I Partai Golkar Riau Ruspan Aman lebih tertutup terkait masalah tersebut. Ia sama sekali tak ingin berkomentar ketika dihubungi riauterkinicom yang menanyakan masalah tersebut.

Kans Sukarmis untuk duduk menjadi Wagubri menggantikan Andi Rachman memang cukup besar, sebagai representasi wilayah di Riau. Jika Sekda nantinya dipegang oleh perwakilan Riau pesisir, maka Wagubri hendaknya diisi oleh Riau Selatan ( Kuansing, Inhu dan Inhil ). Jika komposisi ini tercipta dapat menciptakan stabilitas pemerintahan dan dukungan yang merata.

Sukarmis sendiri bukanlah orang baru di dunia Politik dan Golkar. Karirnya politiknya cukup mumpuni. Dua periode menjadi Ketua DPRD dan Bupati juga dua periode. Pada Munaslub DPD Partai Golkar Riau beberapa waktu lalu, nama Sukarmis mencuat disamping Anas Ma'amun. Namun saat itu Anas Ma'amun berjaya.

Dengan posisinya sebagai Wagubri, Sukarmis akan memberi nuansa baru bagi Pemprov Riau. Karena seperti halnya Jokowi, SUkarmis juga sangat dekat dengan masyarakat. ( rtc/ktc )

Berita Lainnya

Index