LAMR Kuansing Dukung Sikap Bupati Kuansing atas PT DPN

LAMR  Kuansing Dukung  Sikap Bupati Kuansing atas PT DPN
MoU pengaspalan jalan antara PT RAPP , PT TBS dengan Pemkab Kuansing. ( ktc )

TELUK KUANTAN- Sikap PT Duta Palma Nusantara (DPN) yang sering melecehkan masyarakat Kuansing, kini benar-benar menuai kecaman. Bahkan kemarahan masyarakat Kuansing dinilai sudah memuncak.
 
Kemarahan itu tidak hanya datang dari kalangan masyarakat umum. Bahkan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Kabupaten Kuansing juga mengecam tabiat buruk yang dilakukan oleh PT DPN itu terhadap masyarakat Kuansing.
 
Atas sikap buruk yang dilakukan oleh PT DPN tersebut, LAM, Selasa (1/7/14) mengadakan rapat antar pengurus se Kabupaten Kuansing di wisma Jalur Teluk Kuantan. Rapat tersebut membentuk tim khusus untuk membahas serta mencari fakta-fakta kebohongan dan kecurangan yang dilakukan oleh PT DPN selama berdiri di Kabupaten Kuansing.
 
“LAM mendukung penuh tindakan yang diambil oleh pemerintah Kuansing terhadap PT DPN, termasuk mengusir perusahaan itu dari Kuansing, apalagi DPN telah melecehkan Bupati Kuansing yang juga bergelar Datuk Setia Amanah” ujar Ketua LAM Kuansing, Suryawan Datuk Mudo Bisai.
 
Tidak hanya mendukung, kedepan LAM juga akan membentuk tim pencari fakta guna mengusut setiap pelanggaran yang dilakukan oleh DPN. “Kini tim itu telah terbentuk, kedepan tim yang telah terbentuk ini akan berkoordinasi dengan instansi terkait, sesuai dengan tufoksi yang diemban,” terang Surayawan.
 
Kendatipun demikian lanjut Suryawan, LAM Riau Kabupaten Kuansing dalam waktu dekat ini akan melakukan hearing dengan DPRD Kuansing, hal ini dilakukan untuk menyatukan persepsi tentang langkah-langkah yang akan diambil, sehingga perusahaan DPN itu benar benar hengkang dari Kuansing.
 
Senada Bupati Kuansing, Sukarmis juga telah bertekad untuk mengusir PT DPN dari tanah Kuansing. Dia menilai, perusahaan perkebunan kelapa sawit itu tidak menghargai pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat Kuansing.

"Sebelum masa jabatan saya berakhir, PT DPN sudah harus meninggalkan daerah ini," kata Sukarmis kepada sejumlah wartawan belum lama ini.
 
Atas itikad buruk DPN itu, Sukarmis lalu memerintahkan Sekda Kuansing, Muharman dan instansi terkait untuk merealisasikan upaya hengkangnya PT DPN dari Kabupaten Kuansing. Menurut Sukarmis, banyak celah untuk menuntut perusahaan itu.

Selain itu, Sukarmis juga menilai keberadaan perusahaan milik Surya Darmadi itu tidak bermanfaat bagi masyarakat Kuansing. Bahkan, perusahaan itu telah menghina Sukarmis selaku kepala daerah, dan sejumlah tokoh masyarakat Kuansing termasuk anggota DPRD Kuansing.

awalnya kemarahan orang nomor satu di Kuansing itu memuncak karena kaburnya perwakilan PT DPN ketika penandatanganan kesepakatan pengaspalan jalan Benai-Kukok sepanjang 10 Km antara Pemkab Kuansing dengan tiga perusahaan. Akibatnya, kesepakatan hanya ditekan dua perusahaan lainnya, yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan PT Tri Bakti Sarimas (TBS). Atas sikap DPN itu kontan saja pemimpin Kuansing ini melontarkan penyataan keras terhadap DPN.

"Kurang ajar Duta Palma itu! Sikap ini tidak bisa kita terima, karena telah menyakiti kita. Kita akan tuntut mereka agar pergi dari daerah ini. Mereka telah melawan pemerintah," ketus Sukarmis kesal.

Sepengetahuan Sukarmis, banyak kesalahan PT DPN. Mulai dari pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunannya seluas 11.500 hektar tidak melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah, hingga konflik tenaga kerja berkepanjangan.

Sukarmis menilai perpanjangan izin HGU PT DPN di tahun 2005 silam penuh kejanggalan. Pasalnya, perpanjangan izin itu baru berlaku di tahun 2018 nanti. "Ini aneh, izin diperpanjang 2005, tapi berlaku 2018. Kita akan pertanyakan masalah ini," terangnya.

Tak hanya itu saja, Sukarmis juga memerintahkan jajarannya mengukur ulang luas lahan HGU PT DPN. Pasalnya, kebun kelapa sawit milik perusahaan itu diduga lebih dari 20 ribu hektar. "Harus diukur ulang HGU-nya. Kelebihannya akan kita disita dan harus dikembalikan ke masyarakat," tegas Sukarmis.
Sementara itu, salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Hulu Kuanstan, Hendri juga mendukung sikap tegas yang diambil oleh Bupati Kuansing. selain itu Hendri berharap agar Pemerintahan Kabupaten Kuansing jangan pernah takut dengan mafia. Sebab seluruh lapisan masyarakat Kuansing hingga saat ini masih utuh rasa persatuannya apalagi untuk membela kepentingan bersama.( sumber : riau terkini.com )


Berita Lainnya

Index