Bupati : Warga Dimintai Maknai Ibadah Kurban

Bupati : Warga Dimintai Maknai Ibadah Kurban
Bupati H Sukarmis bersalaman dengan jemaah Mesjid Agung usai menunaikan ibadah sholat Idul Adha, Jum


TELUK KUANTAN - Bupati H Sukarmis mengharapkan Idul Adha tidak  dianggap sebagai perayaan semata. Banyak makna luhur yang terkandung dalam  Idul Adha.
Hal tersebut dikatakan Sukarmis saat memberi sambutan pada sholat Idul Adha di Mesjid Agung Kuansing di Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan. Selain Sukarmis hadir Ketua DPRD Muslim, Wabup Drs H Zulkifli, M.Si, Sekda Drs H Muharman, M.Pd, Kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbyantoro ribuan jemaah lainnya.
Setidaknya kata Sukarmis ada dua makna hari raya Idul Adha yang dapat diambil masyarakat dalam memperkokoh dan meningkatkan silahturahmi antara masyarakat. Pertama Kurban bermakna mendekat diri kepada Allah SWT. Dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT makan jiwa akan tentram dan hati akan tenang.
Kedua, makna pemotongan hewan Kurban, ujarnya merupakan upaya untuk mengikis bahkan menghilangkan sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia. Sifat kebinatangan hendaknya tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena hewan merupakan makhluk yang susah diatur dan berbuat sekehendaknya.
" Dengan menghilangkan sifat-sifat tersebut, maka akan berdampak pada perilaku yang tertib seperti di Jalan Raya, ditempat kerja dan tempat lainnya,"ujarnya.
Dengan hati yang tenang dan jiwa yang tentram serta jauh dari sifat-sifat liar menurutnya, seorang manusia akan menjadi bermakna dan diterima kehadirannya ditengah-tengah masyarakat. Hal ini sangat baik dalam rangka mendukung terciptanya situasi dan konsisi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang baik.
Karena itu semua fihak imbaunya diminta meneladani sifat-sifat agung dari Nabi Ibrahim AS.
Sementara itu Khatib Syamsul menyatakan, ibadah Kurban merupakan salah satu wahana Allah SWT mendorong umatnya untuk selalu bekerja keras dan berbakti kepada orang lain dibandingkan diri sendiri. Karena untuk melaksanakan ibadah haji diperlukan kemampuan baik fisik maupun materil. Begitu juga dengan berkurban juga membutuhkan kemampuan materil.
" Kalau Kita ingin melaksanakan ibadah haji dan berkurban, tentu saja Kita harus bekerja keras dan berikhtiar semaksimal mungkin. Karena hanya orang-orangyang mampu yang bisa melaksanakan. Karena itu secara tidak langsung Allah SWT mendorong Kita untuk bekerja keras,"pungkasnya. ( isa )

Berita Lainnya

Index