Subhanallah, Pemuda Ganteng Ini Bersyahadat Disaksikan Ratusan Jamaah Masjid Arrahman Pekanbaru

Subhanallah, Pemuda Ganteng Ini Bersyahadat Disaksikan Ratusan Jamaah Masjid Arrahman Pekanbaru
Doni Putra Bungsu Panggabean disalami jamaah Masjid Arrahman, Kamis (27/3/2014). ( grc )

PEKANBARU - Suasana khidmat dan haru mewarnai Masjid Arrahman di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Kamis (27/3/2014) siang, usai Salat Zuhur, ketika Doni Putra Bungsu Panggabean, mengucapkan dua kalimah syahadat.

"Asyhaduanlaillah haillallah wa asyhaduanna muhammadarrasulullah. Bersaksi aku tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi aku bahwa Muhammad itu utusan Allah," kata pemuda ganteng itu dengan mantap, di hadapan ratusan jamaah Masjid Arramahman.

Usai membaca syahadat, Doni terlihat tersenyum haru. Demikian juga dengan jamaah Masjid Arrahman, terutama sebagian jamaah perempuan, tidak mampu menyembunyikan keharuannya. Sebagian jamaah spontan mengucapkan subhanallah dan alhamdulillah.    

Prosesi peng-Islaman alumni jurusan Manajemen, Fakultas Eknomi, Universitas Andalas (Unand) Padang itu, dipandu Ustaz Dr Herman Gani, MA. Sebelum memandu Doni membaca dua kalimah syahadat, Herman Gani menjelaskan, Doni memutuskan masuk Islam atas kesadarannya sendiri. "Menurut pengakuan Doni, dia memilih Islam atas kesadaran sendiri, tidak ada bujukan, apalagi paksaan dari pihak mana pun," kata Herman Gani.

Lanjut Herman, keputusan Doni memeluk Islam mendapat penentangan sangat keras dari sebagian keluarganya, terutama dari pihak ibunya. "Doni ini, keluarganya tinggal di Bukittinggi, Sumbar. Ayahnya Muslim, ibunya Kristen, tapi ibunya sudah meninggal. Jadi, ada upaya keluarganya, terutama keluarga dari pihak ibunya melarang Dodi masuk Islam," jelasnya.

Meskipun mendapat penentangan keras dari sebagian keluarganya, namun Doni kukuh menjadi mualaf dan meninggalkan keyakinannya yang lama. "Larangan dari keluarganya tidak menyurutkan niat Doni. Dia tetap kukuh memeluk Islam," ujar Herman.

Saking semangatnya ingin memeluk Islam, Doni bahkan sudah berkhitan sejak beberapa tahun lalu. "Dia sudah dikhitan sejak masa sekolah dulu," terang Ustaz Herman Gazali sambil tersenyum.

Meski berganti kepercayaan Doni tidak mengganti namanya, karena menurut Ustad Herman Gazali, kalau namanya diganti terpaksa harus diganti pula data kependudukannya, nama pada ijazah dan dokumen penting lainnya. "Lagi pula, nama tidak selalu menentukan baik-buruknya akhlak seseorang," sambungnya.

Usai prosesi peng-Islaman, para jamaah Masjid Arrahman bergantian menyalami Doni. Sebagian jamaah bahkan memeluk Doni dengan suka cita dan haru. Doni pun tampak begitu terharu mendapatkan sambutan hangat dari para saudara Muslim-nya tersebut.

Doni mengaku sangat lega setelah akhirnya bisa mewujudkan impiannya menjadi seorang Muslim. Menurut Doni, dia sudah lama ingin memeluk Islam, namun karena alasan tertentu, keinginan itu selalu tertunda. "Saya sangat lega, akhirnya hari ini Allah mengabulkan keinginan saya memeluk Agama Islam," ucapnya dengan nada haru.

Doni pun mengaku sudah lama mempelajari Islam, dia bahkan sudah belajar berpuasa. Bahkan, ketika mengucapkan dua kalimah syahadat Kamis siang, Doni lagi menjalani puasa. "Doni mengaku hari ini dia sedang berpuasa," kata Ustaz Herman Gani yang disambut senyum oleh jamaah.

Sarjana ekonomi ini baru beberapa bulan di Pekanbaru, sejak awal 2014 lalu. Dia sempat bekerja di salah satu perusahaan di Pekanbaru, namun kini sudah berhenti. "Dulu sudah bekerja, tapi kini tidak lagi," aku pemuda kelahiran Padang Sidimpuan, Sumut ini.

Semoga, Doni Putra Bungsu Paggabean, benar-benar menjadi penganut Islam secara kaffah. ( sumber : goriau.com )

Berita Lainnya

Index