TELUK KUANTAN-Dari pengakuan istri korban saat berbincang-bincang dengan sejumlah warga di rumah duka, Nilam (54) mengungkapkan kalau suaminya pernah bercerita, bahwa almarhum sempat diancam akan dibunuh oleh pelaku sebanyak tiga kali di hari dan waktu yang berbeda.
"Memang dulu ada tiga kali, almarhum diancam hendak dibunuh. Almarhum yang menceritakannya kepada saya. waktu itu saya suruh lapor polisi, tapi almarhum tidak mau," ujarnya bercerita.
Dan kejadian yang ditakutkannya benar-benar terjadi. Kendati tidak bisa berbuat banyak, Ia hanya pasrah dan berserah kepada Tuhan. Soal pelaku, Nilam berharap, polisi menghukum pelaku sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya.
Usai kejadian, selain Nilam yang bercerita, sejumlah warga yang sempat berkomunikasi dengan Harmilis beberapa jam sebelum meninggal juga angkat bicara, seperti Syamsul dan Buyuang.
Dari pengakuan keduanya, Syamsul dan Buyung sebelum kejadian tengah menderes karet di kebun masing-masing, yang memang bersebelahan. Di saat asyik menderes karet, Syamsul dan Buyuang dipanggil oleh almarhum. Lantas, mereka bertiga pun salin bersenda gurau di tengah kebun sambil meneguk secangkir kopi dan teh.
"waktu kami bincang-bincang kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB lah. Dan kami cukup lama juga bersenda gurau, sampai-sampai membahas caleg-caleg yang ada di Pangean," kata Syamsul.
Di tengah asyiknya ngobrol, Harmilis minta permisi kepada dua rekannya itu. Sementara, Syamsul dan Buyuang kembali melanjutkan menderes karet dan bergegas pulang ke rumahnya masing-masing.
Tidak lama berselang, sekitar 30 menit dari pertemuan mereka, Syamsul dan Buyuang mendapat kabar, kalau Harmilis tewas dibunuh di area persawahan yang tidak jauh dari kebunnya itu. "Sangat terkejut kami mendengar berita itu," kata Syamsul.
Bagi Syamsul, almarhum merupakan sosok bapak yang penyayang terhadap anak-anak dan istrinya. Bahkan, Ia dikenal sangat ramah dengan tetangga dan sanak saudaranya yang lain.
Sebelumnya, telah terjadi peristiwa pembunuhan di Desa Pulau Tengah Pangean, Selasa (1/4), sekitar pukul 11.00 WIB. Harmilis (58), pria swasta yang domisili di Desa Pulau Tengah Pangean ini dibabat dengan parang oleh Simusral (54), warga Dusun Batang Moncak Pangean. Akibatnya, Harmilis meregang nyawa dalam kondisi mengenaskan. Bagian kepalanya mengalami luka serius, bahkan batok kepalanya nyaris terlepas dari leher. Tangan kanannya terputus, pergelangan kakinya juga mengalami luka bacok.
Kapolres Kuansing AKBP Bayuaji Irawan SH SIK melalui Kasubag Humas Polres, Ipda Musabi mengatakan, pelaku kini ditahan di Mapolres Kuansing dan sedang dilakukan penyelidikan. "Sekarang pelaku sedang kita periksa di Polres," kata Musabi. (uta)
Pengakuan Keluarga, Korban Sempat Diancam Dibunuh Tiga kali
Redaksi
Rabu, 02 April 2014 - 11:59:00 WIB
Pilihan Redaksi
IndexWah, Terinspirasi dari Jokowi, Pasangan Lurus Luncurkan Kartu Riau Sejahtera
Berniat Beli Senpi dengan Upal, 2 Pemuda Dikerangkeng
Sukarmis : Kuansing Dukung Ketua Golkar Riau Jadi Cagubri
Sekda Buka Acara Legal Drafting Penyusunan Prohuda
Ustazah Mama Dedeh Bakal Meriahkan HUT Kuansing
Lakukan Reevaluasi Pendirian Kabupaten Kuansing
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Hukum
Pilu, Seorang Anak Di Kuantan Hilir Menangis Histeris Saat Temukan Ibunya Gantung Diri
Jumat, 15 Maret 2024 - 00:10:33 Wib Hukum
Jaksa Periksa 5 PNS Pemkab Kuansing Terkait Dugaan Korupsi Pengelolaan Kebun Sawit Pemda
Rabu, 13 Maret 2024 - 22:57:28 Wib Hukum
Heboh Warga Pangean Temukan Mayat Pria Mengapung di Sungai Kuantan
Ahad, 10 Maret 2024 - 11:32:15 Wib Hukum
Kurir Dan Pengedar Narkoba Di Singingi Hilir Ditangkap Tim Mata Elang
Jumat, 08 Maret 2024 - 21:49:19 Wib Hukum